Seorang pria berinisial T-H-M (40), warga Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan harus meringkuk di tahanan Polsek setempat. Ia dilaporkan istrinya sendiri, S-A-S (30) karena melakukan penganiayaan alias Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Menurut Kapolsek Wuluhan, AKP Solikhan Arief, Jumat (12/11/2021), tersangka merasa istrinya kurang perhatian terhadap anak-anaknya karena sering bermain HP. Selain itu, tersangka juga merasa cemburu dan curiga istrinya memiliki pria idaman lain karena terlalu asyik bermain HP.

Arief melanjutkan, sebenarnya pihaknya telah menerima laporan dari korban pada 13 Oktober 2021, sehari setelah kejadian KDRT. Namun pihaknya tidak langsung melakukan proses hukum, tetapi mendahulukan restorative justice atau upaya mediasi. Pertimbangannya, karena antara pelapor dan terlapor telah lama berumah tangga dan masih memiliki anak-anak di bawah umur.

Namun upaya mediasi gagal karena si istri bersikukuh membawa suaminya ke proses hukum. Akhirnya polisi memproses laporan tersebut dan kemudian menahan tersangka pada Rabu (10/11/2021) lalu. Tersangka dikenakan Pasal 44 ayat 1 UU RI Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.(adp)