CERITA ABAS SI "POLISI CEPEK"

CERITA ABAS SI "POLISI CEPEK"

CERITA ABAS SI "POLISI CEPEK"

Menjalani profesi sebagai “Polisi Cepek” atau orang yang membantu mengatur lalu lintas dengan tidak memaksa mendapat imbalan dari orang lain, masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Tapi ditengah susahnya mencari pekerjaan lain sementara tuntutan kebutuhan hidup harus tetap dipenuhi, membuat Abas (45) warga kelurahan Baratan, Kabupaten Jember ini harus ikhlas menjalani profesinya. Ia mengaku berterima kasih jika ada pengguna jala yang memberikan upah atas jasanya membantu mengatur lalu lintas dijalan, dan jika tidak diberi imbalan baginya juga tidak apa-apa.

Saat ditemui K Radio di Jalan Mastrib, Jember, tempat ia sehari-hari menjalankan profesinya, Abas menceritakan, jika profesi ini adalah insiatifnya sendiri untuk membantu mengatur lalu lintas di jalan yang banyak dilalui orang. Untuk penghasilan Abas mengaku memperoleh uang antara Rp 35.000 - Rp 50.000 per hari.

Abasyang awalnya hanya bekerja serambutan ini akhirnya memutuskan menjadi "Polisi Cepek" sebagai pekerjaan utamanya. Hingga saat ini sudah 3 tahun ia menjalani pekerjaan ini. Ia bekerja dari pukul 05.30 - 15.00 WIB tiap harinya.

Saat bekerja, Abas menuturkan, ia juga kerap menemui kendala. Salah satunya pada saat musim hujan. Saat cuaca hujan Abas tidak bisa bekerja sehingga tidak bisa membantu mengatur lalu lintas untuk orang-orang dijalan. (put)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B