Hujan masih saja mengguyur beberapa wilayah di Jember, meskipun Indonesia seharusnya masuk musim kemarau pada Agustus ini. Hal tersebut membuat risiko penyakit yang biasa terjadi di musim hujan kembali merebak, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebagai langkah preventinf, Pemerintah Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember melakukan pengasapan (fogging) di rumah-rumah warga.

Menurut petugas PMI Jember, Imron Syafi'i, pengasapan itu dilakukan berdasarkan permintaan dari pemerintah desa setempat. Yang mana ada beberapa warga terjangkit DBD dan salah satunya meninggal dunia. Dalam giat fogging tersebut, ada 50 rumah yang menjadi target. Selain itu, pengasapan juga dilakukan di 2 lembaga pendidikan dan 3 tempat ibadah. Pihaknya juga mengimbau warga agar tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Ketua PMI Kabupaten Jember, Zaenal Marzuki, mengatakan dalam kurun waktu seminggu terakhir, sudah ada 3 wilayah yang di fogging. 3 wilayah itu mencakup Kecamatan Semboro, Sumbersari dan Kaliwates dan ratusan rumah telah dilakukan pengasapan. Kegiatan itu dilakukan tim fogging PMI bekerja sama dengan berbagai pihak. Antara lain kader PKK, Muspika, Pemdes, RT/RW dan masyarakat setempat.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Lilik Lailiyah, menyampaikan jentik-jentik nyamuk penyebab DBD berkembang di dalam air. Dimana saat hujan, banyak genangan di wadah penampung air. Maka dari itu, masyarakat harus lebih rajin membersihkan atau menguras penampungan air dan benda-benda yang menyebabkan genangan. Hal itu bertujuan agar jentik nyamuk tidak akan berkembang.

Lilik menambahkan, pencegahan DBD tidak hanya terpaku pada kegiatan fogging untuk memberantas sarang nyamuk. Masyarakat bisa melakukan langkah pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M (menguras, menutup, mengubur) serta menghindari gigitan nyamuk.(rex)