Kalangan muda yang melek teknologi dianggap lebih rasional dalam menyikapi isu-isu seputar Pilkada. Menyasar kalangan muda KPU Jatim melakukan sosialisasi agar pemilih bisa lebih kritis pada Rabu (21/8/24) sore.
Pemateri sosialisasi, Mahbub Junaidi, mengatakan, sebagai pemilih para pemuda dapat mengkritisi bila misalnya ada calon pemimpin menawarkan visi misi yang tidak rasional.
Selain itu, pemilih juga berhak mendapatkan informasi yang jelas, tidak hanya jadwal tahapannya saja. Masyarakat berhak mengetahui informasi terkait konten-konten dalam tahapan tersebut.
Agar masyarakat memahami dan tidak berspekulasi yang dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu. Yang dapat menjadikan masyarakat bersikap acuh tak acuh dan berdampak pada turunnya tingkat partisipasi.
Menurutnya, KPU maupun Bawaslu sebagai penyelenggara menggunakan infrastruktur yang dikuasainya ataupun kanal-kanal lain seperti media massa bisa memberikan informasi yang sesuai.
Agar tidak terjadi kebuntuan informasi. Serta dapat menangkis apabila ada informasi tidak benar yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Mengingat kondisi saat ini, tiga bulan jelang Pilkada informasi baik yang sifatnya benar maupun meme beredar dengan derasnya. Selain masyarakat harus kritis, KPU maupun Bawaslu perlu mengantisipasinya untuk meredam potensi konflik.(thn)
Kalangan muda yang melek teknologi dianggap lebih rasional dalam menyikapi isu-isu seputar Pilkada. Menyasar kalangan muda KPU Jatim melakukan sosialisasi agar pemilih bisa lebih kritis pada Rabu (21/8/24) sore.
Pemateri sosialisasi, Mahbub Junaidi, mengatakan, sebagai pemilih para pemuda dapat mengkritisi bila misalnya ada calon pemimpin menawarkan visi misi yang tidak rasional.
Selain itu, pemilih juga berhak mendapatkan informasi yang jelas, tidak hanya jadwal tahapannya saja. Masyarakat berhak mengetahui informasi terkait konten-konten dalam tahapan tersebut.
Agar masyarakat memahami dan tidak berspekulasi yang dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu. Yang dapat menjadikan masyarakat bersikap acuh tak acuh dan berdampak pada turunnya tingkat partisipasi.
Menurutnya, KPU maupun Bawaslu sebagai penyelenggara menggunakan infrastruktur yang dikuasainya ataupun kanal-kanal lain seperti media massa bisa memberikan informasi yang sesuai.
Agar tidak terjadi kebuntuan informasi. Serta dapat menangkis apabila ada informasi tidak benar yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Mengingat kondisi saat ini, tiga bulan jelang Pilkada informasi baik yang sifatnya benar maupun meme beredar dengan derasnya. Selain masyarakat harus kritis, KPU maupun Bawaslu perlu mengantisipasinya untuk meredam potensi konflik.(thn)
Kalangan muda yang melek teknologi dianggap lebih rasional dalam menyikapi isu-isu seputar Pilkada. Menyasar kalangan muda KPU Jatim melakukan sosialisasi agar pemilih bisa lebih kritis pada Rabu (21/8/24) sore.
Pemateri sosialisasi, Mahbub Junaidi, mengatakan, sebagai pemilih para pemuda dapat mengkritisi bila misalnya ada calon pemimpin menawarkan visi misi yang tidak rasional.
Selain itu, pemilih juga berhak mendapatkan informasi yang jelas, tidak hanya jadwal tahapannya saja. Masyarakat berhak mengetahui informasi terkait konten-konten dalam tahapan tersebut.
Agar masyarakat memahami dan tidak berspekulasi yang dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu. Yang dapat menjadikan masyarakat bersikap acuh tak acuh dan berdampak pada turunnya tingkat partisipasi.
Menurutnya, KPU maupun Bawaslu sebagai penyelenggara menggunakan infrastruktur yang dikuasainya ataupun kanal-kanal lain seperti media massa bisa memberikan informasi yang sesuai.
Agar tidak terjadi kebuntuan informasi. Serta dapat menangkis apabila ada informasi tidak benar yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Mengingat kondisi saat ini, tiga bulan jelang Pilkada informasi baik yang sifatnya benar maupun meme beredar dengan derasnya. Selain masyarakat harus kritis, KPU maupun Bawaslu perlu mengantisipasinya untuk meredam potensi konflik.(thn)
Kalangan muda yang melek teknologi dianggap lebih rasional dalam menyikapi isu-isu seputar Pilkada. Menyasar kalangan muda KPU Jatim melakukan sosialisasi agar pemilih bisa lebih kritis pada Rabu (21/8/24) sore.
Pemateri sosialisasi, Mahbub Junaidi, mengatakan, sebagai pemilih para pemuda dapat mengkritisi bila misalnya ada calon pemimpin menawarkan visi misi yang tidak rasional.
Selain itu, pemilih juga berhak mendapatkan informasi yang jelas, tidak hanya jadwal tahapannya saja. Masyarakat berhak mengetahui informasi terkait konten-konten dalam tahapan tersebut.
Agar masyarakat memahami dan tidak berspekulasi yang dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu. Yang dapat menjadikan masyarakat bersikap acuh tak acuh dan berdampak pada turunnya tingkat partisipasi.
Menurutnya, KPU maupun Bawaslu sebagai penyelenggara menggunakan infrastruktur yang dikuasainya ataupun kanal-kanal lain seperti media massa bisa memberikan informasi yang sesuai.
Agar tidak terjadi kebuntuan informasi. Serta dapat menangkis apabila ada informasi tidak benar yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Mengingat kondisi saat ini, tiga bulan jelang Pilkada informasi baik yang sifatnya benar maupun meme beredar dengan derasnya. Selain masyarakat harus kritis, KPU maupun Bawaslu perlu mengantisipasinya untuk meredam potensi konflik.(thn)
Kalangan muda yang melek teknologi dianggap lebih rasional dalam menyikapi isu-isu seputar Pilkada. Menyasar kalangan muda KPU Jatim melakukan sosialisasi agar pemilih bisa lebih kritis pada Rabu (21/8/24) sore.
Pemateri sosialisasi, Mahbub Junaidi, mengatakan, sebagai pemilih para pemuda dapat mengkritisi bila misalnya ada calon pemimpin menawarkan visi misi yang tidak rasional.
Selain itu, pemilih juga berhak mendapatkan informasi yang jelas, tidak hanya jadwal tahapannya saja. Masyarakat berhak mengetahui informasi terkait konten-konten dalam tahapan tersebut.
Agar masyarakat memahami dan tidak berspekulasi yang dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu. Yang dapat menjadikan masyarakat bersikap acuh tak acuh dan berdampak pada turunnya tingkat partisipasi.
Menurutnya, KPU maupun Bawaslu sebagai penyelenggara menggunakan infrastruktur yang dikuasainya ataupun kanal-kanal lain seperti media massa bisa memberikan informasi yang sesuai.
Agar tidak terjadi kebuntuan informasi. Serta dapat menangkis apabila ada informasi tidak benar yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Mengingat kondisi saat ini, tiga bulan jelang Pilkada informasi baik yang sifatnya benar maupun meme beredar dengan derasnya. Selain masyarakat harus kritis, KPU maupun Bawaslu perlu mengantisipasinya untuk meredam potensi konflik.(thn)
Kalangan muda yang melek teknologi dianggap lebih rasional dalam menyikapi isu-isu seputar Pilkada. Menyasar kalangan muda KPU Jatim melakukan sosialisasi agar pemilih bisa lebih kritis pada Rabu (21/8/24) sore.
Pemateri sosialisasi, Mahbub Junaidi, mengatakan, sebagai pemilih para pemuda dapat mengkritisi bila misalnya ada calon pemimpin menawarkan visi misi yang tidak rasional.
Selain itu, pemilih juga berhak mendapatkan informasi yang jelas, tidak hanya jadwal tahapannya saja. Masyarakat berhak mengetahui informasi terkait konten-konten dalam tahapan tersebut.
Agar masyarakat memahami dan tidak berspekulasi yang dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu. Yang dapat menjadikan masyarakat bersikap acuh tak acuh dan berdampak pada turunnya tingkat partisipasi.
Menurutnya, KPU maupun Bawaslu sebagai penyelenggara menggunakan infrastruktur yang dikuasainya ataupun kanal-kanal lain seperti media massa bisa memberikan informasi yang sesuai.
Agar tidak terjadi kebuntuan informasi. Serta dapat menangkis apabila ada informasi tidak benar yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Mengingat kondisi saat ini, tiga bulan jelang Pilkada informasi baik yang sifatnya benar maupun meme beredar dengan derasnya. Selain masyarakat harus kritis, KPU maupun Bawaslu perlu mengantisipasinya untuk meredam potensi konflik.(thn)
Kalangan muda yang melek teknologi dianggap lebih rasional dalam menyikapi isu-isu seputar Pilkada. Menyasar kalangan muda KPU Jatim melakukan sosialisasi agar pemilih bisa lebih kritis pada Rabu (21/8/24) sore.
Pemateri sosialisasi, Mahbub Junaidi, mengatakan, sebagai pemilih para pemuda dapat mengkritisi bila misalnya ada calon pemimpin menawarkan visi misi yang tidak rasional.
Selain itu, pemilih juga berhak mendapatkan informasi yang jelas, tidak hanya jadwal tahapannya saja. Masyarakat berhak mengetahui informasi terkait konten-konten dalam tahapan tersebut.
Agar masyarakat memahami dan tidak berspekulasi yang dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu. Yang dapat menjadikan masyarakat bersikap acuh tak acuh dan berdampak pada turunnya tingkat partisipasi.
Menurutnya, KPU maupun Bawaslu sebagai penyelenggara menggunakan infrastruktur yang dikuasainya ataupun kanal-kanal lain seperti media massa bisa memberikan informasi yang sesuai.
Agar tidak terjadi kebuntuan informasi. Serta dapat menangkis apabila ada informasi tidak benar yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Mengingat kondisi saat ini, tiga bulan jelang Pilkada informasi baik yang sifatnya benar maupun meme beredar dengan derasnya. Selain masyarakat harus kritis, KPU maupun Bawaslu perlu mengantisipasinya untuk meredam potensi konflik.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.