Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Demokrasi (APD), Selasa (4/1/2022) menggelar aksi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember. Mereka menuntut klarifikasi pihak Dekanat FEB atas dugaan kecurangan dalam pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Unej.
Koordinator Aksi, Nelles Harlowin, mengatakan aksi itu dilatarbelakangi adanya dugaan intervensi pejabat Dekanat dalam pemilihan raya tersebut. Dalam sebuah rekaman pesan suara atau voice note (VN) Dekan FEB Unej, Isti Fadah, ada instruksi kepada salah satu mahasiswa Pascasarjana untuk mencoblos pasangan calon (paslon) tertentu dalam pemilihan Ketua BEM FEB Unej yang berlangsung pada 28 Desember lalu.
Dalam aksinya, mereka memaparkan bukti berupa VN dan tangkapan layar pesan singkat yang disampaikan. Mereka menilai hal yang dilakukan oleh pejabat Dekanat dalam intervensi pemilihan Ketua BEM sangat tidak etis. Menurut Nelles, Dosen tidak seharusnya ikut serta dalam pemilihan tersebut, karena disana tempat mahasiswa untuk melaksanakan demokrasi tanpa intervensi.
Nelles menambahkan, tidak hanya Dekan, ada beberapa oknum pimpinan lain yang mengintervensi secara verbal. Bahkan ada mahasiswa yang mengaku sempat diancam dipersulit dalam kegiatan akademik.
Berdasarkan pantauan broadcaster K Radio di lokasi aksi, pihak Dekanat FEB Unej melakukan mediasi tertutup dengan beberapa perwakilan mahasiswa di Ruang Kantor Dekan Isti Fadah. Namun saat sejumlah wartawan meminta konfirmasi, pihak Dekanat FEB Unej enggan berkomentar serta meminta para wartawan untuk keluar.(rex)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.