DILEMA, MASKER SEKALI PAKAI CEGAH COVID-19, TAPI TIMBULKAN MASALAH BARU BAGI LINGKUNGAN

DILEMA, MASKER SEKALI PAKAI CEGAH COVID-19, TAPI TIMBULKAN MASALAH BARU BAGI LINGKUNGAN

DILEMA, MASKER SEKALI PAKAI CEGAH COVID-19, TAPI TIMBULKAN MASALAH BARU BAGI LINGKUNGAN

Penggunaan masker selama masa pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu kebiasaan baru yang bahkan menjadi kewajiban setiap orang. Meskipun diklaim dapat mencegah penularan Covid-19, namun masker terutama jenis sekali pakai menjadi masalah baru bagi lingkungan. Penggunaan masker sekali pakai ini otomatis menimbulkan beban sampah baru yang jumlahnya cukup besar.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember, Sigit Boedi kepada K Radio pada Kamis (3/2/2022), mengaku bahwa penggunaan masker sekali pakai memang dilematis. Berdasarkan data yang diperoleh pihaknya, ada 129 miliar sampah masker yang dihasilkan per bulan oleh orang di seluruh dunia. Bahkan 1,6 miliar sampah masker atau setara 5,5 ribu ton sampah plastik, berakhir di laut.

Sigit menyebut, sebenarnya Pemerintah Pusat melalui Menteri Kesehatan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah mengeluarkan pedoman pengelolaan limbah masker di masa pandemi Covid-19. Namun, hal itu tidak serta merta dapat diterapkan langsung, terutama di Kabupaten Jember. Mengingat, terkait pengelolaan limbah masker medis infeksius di Jember masih melalui pihak ketiga atau swasta. Sementara sampah masker dari orang yang sehat pun sejauh ini juga belum terkelola dengan baik dan akhirnya menambah beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tak sedikit juga yang dibuang ke sungai dan bermuara ke laut.

Menurut Sigit, langkah yang paling memungkinkan dan telah dijalankan pihaknya saat ini yakni menggandeng para tim relawan maupun komunitas peduli sampah. Dengan cara mendaur ulang limbah masker sekali pakai non infeksius menjadi produk yang lebih bermanfaat. Namun, hal itu baginya tidak menyelesaikan masalah. Karena titik fokus pihaknya dalam pengolahan sampah masker, harus berasal dari hulu atau sumbernya.

Sigit melanjutkan, sumber yang dimaksud adalah dari masyarakat sendiri. Sehingga ia berharap kepada masyarakat, selain menerapkan protokol kesehatan, juga mampu memilah dan mengumpulkan sampah. Ia menekankan, persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, tapi seluruh pihak termasuk pengguna masker itu sendiri.(dna)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B