Dinas Sosial Kabupaten Jember mencatat setidaknya ada 30.000 anak-anak berpotensi stunting. Wilayah kecamatan dengan potensi stunting terbanyak adalah Sumberbaru sebanyak 1.976 anak dan Kalisat sebanyak 1.615 anak.

Penilaian potensi stunting ini berdasarkan tingkat kemiskinan yang diusulkan oleh kelurahan dan kepala desa setempat di suatu keluarga yang memiliki anak dari umur 0-5 tahun.

Kamis (2/2/23) Akhmad Helmi Luqman, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jember mengatakan, di tahun 2023 ini pihaknya akan mengeluarkan anggaran sekitar Rp.500 juta untuk mengatasi anak-anak potensi stunting. Tidak hanya susu formula saja tetapi juga sembako yang akan diberikan kepada keluarga yang memiliki balita potensi stunting.

Helmi menyampaikan, walaupun masalah stunting bukan wewenang Dinas Sosial namun pihaknya akan ikut andil dalam program mengatasi kemiskinan yang di dalamnya termasuk anak-anak yang berpotensi stunting.

Helmi menegaskan, program prioritas ini adalah untuk anak terlantar, yatim piatu, disabilitas dan disabilitas berat. Sehingga jika ada anak-anak berpotensi stunting pada kelompok tersebut, maka yang bersangkutan akan diprioritaskan. (raf)