Pihak Badan Pertanahan Negara (BPN) Jember akhirnya angkat bicara terkait protes masyarakat atas permohonan hibah lapangan Talangsari, Kecamatan Kaliwates. Klarifikasi disampaikan Kepala BPN Jember, Akhyar Tarfi, saat diundang dalam rapat bersama Komisi A DPRD Jember pada Jumat (27/5/2022).

Akhyar mengaku tidak paham detail alasan pemilihan lapangan Talangsari untuk rencana alih fungsi sebagai kantor BPN Jember. Sebab, permohonan dan pembicaraan hibah sudah dilakukan oleh pendahulunya sejak pertengahan tahun lalu. Sementara ia baru menjabat Kepala BPN Jember pada Maret 2022.

Meski demikian, Akhyar meyakini pembicaraan antara kepala BPN Jember sebelumnya dengan Bupati didasarkan pada pertimbangan yang terbaik kepada masyarakat. Selain itu, kantor BPN Jember sekarang yang berada beberapa ratusan meter dari lapangan Talangsari, kondisinya sudah terlalu sempit. Terutama lapangan parkir yang terbatas, sehingga akan menyusahkan masyarakat.

Di sisi lain, BPN Jember juga harus menyimpan ribuan dokumen tanah dari masyarakat yang setiap tahun terus bertambah dan tidak boleh ada yang dimusnahkan. Oleh karena itu, BPN Jember berharap bisa mendapatkan hibah tanah dari Pemkab, meski tidak harus di lapangan Talangsari. Pihaknya ingin di lokasi yang strategis, agar mudah dijangkau masyarakat. Serta lokasi yang aman dari kemungkinan terjadi bencana, demi keamanan dokumen tanah masyarakat.

Akhyar menyebut, BPN Jember selama ini juga telah berkontribusi kepada masyarakat Jember. Antara lain melalui Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang rata-rata mencapai Rp 30 – 50 miliar per tahun. Serta kontribusi Biaya Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan (BPHTB) yang rata-rata mencapai Rp 40 – 50 miliar setiap tahun.(adp)