Masyarakat Jember masih mengeluhkan kosongnya stok minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter di sejumlah toko pada Rabu (2/2/2022). Meski program subsidi pemerintah itu sudah berjalan sekitar 2 pekan, masih ada minyak goreng yang dijual dengan harga mahal.
Salah satu warga Kecamatan Sumbersari, Niaka Harindra kepada K Radio, mengaku kesulitan mendapat minyak goreng dengan harga subsidi. Bahkan, di beberapa minimarket sekitar rumahnya mengalami kekosongan stok minya goreng. Sementara di toko konvensional, masih menggunakan harga lama sebelum subsidi pemerintah.
Menurut Niaka, harga minyak goreng yang tidak bersubsidi mencapai Rp 20 ribu untuk kemasan 1 liter, dan Rp 37 ribu untuk kemasan 2 liter. Awalnya ia mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying, dengan alasan pemerintah memastikan stok aman. Namun ternyata kini dirinya malah kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Dikonfirmasi terpisah, Penyuluh Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember, Ratna Silvia, menjelaskan jika distribusi minyak goreng subsidi belum lancar. Saat ini, kuota memang dibatasi dari pusat dan baru disalurkan sebanyak 25 persen.
Hal itu menurut Ratna, juga dipengaruhi oleh jumlah produksi yang terbatas dari pabrik, sehingga barang yang didistribusikan kepada pemasok juga sedikit. Namun, ia menjelaskan program minyak goreng subsidi itu masih berjalan selama 6 bulan ke depan dan memastikan distribusi terus dilakukan.(rex)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.