EKONOM UNEJ TANGGAPI RENCANA PEMERINTAH NAIKKAN DAYA LISTRIK SUBSIDI

EKONOM UNEJ TANGGAPI RENCANA PEMERINTAH NAIKKAN DAYA LISTRIK SUBSIDI

EKONOM UNEJ TANGGAPI RENCANA PEMERINTAH NAIKKAN DAYA LISTRIK SUBSIDI

Pemerintah dan Badan Anggaran DPR RI sepakat menambah daya bagi pengguna listrik subsidi. Nantinya, pengguna listrik yang mendapatkan subsidi dengan daya 450 volt ampere (VA), dinaikkan menjadi 900 VA, serta dari 900 VA menjadi 1.200 VA.

Ekonom Universitas Jember, Ciplis Gema Qoriah, kepada K Radio, Kamis (15/9/2022), menilai rencana itu sebagai hal yang menguntungkan. Ia menyoroti kondisi PT PLN yang mengalami oversupply listrik. Bahkan, kondisi surplus listrik PLN diperkirakan mencapai 41 GW pada 2030. Kelebihan suplai listrik tersebut akan membebani PLN, karena harus tetap membayar ke pihak ketiga sesuai kontrak.

Selain keuntungan bagi PLN, Ciplis menyebut, kenaikan daya akan menguntungkan dari sisi konsumen. Mereka akan mendapatkan tambahan dalam kebutuhan listrik agar lebih efisien. Rencana itupun dinilai sangat tepat jika bisa diselaraskan dengan rencana konversi energi gas ke listrik.

Meski begitu, ada catatan penting menurut Ciplis, yakni pemerintah perlu menyesuaikan biaya yang dibebankan pada pengguna listrik subsidi per kWHnya. Bagi warga miskin, subsidi harus tetap diberlakukan. Selain itu, jika nantinya ada konversi gas ke listrik, maka pemerintah juga menyelaraskan harga listrik per kWH dengan tingkat pendapatan masyarakat ekonomi kelas bawah, menengah, hingga atas.

Berbeda dengan Ciplis, warga Patrang, Diana Lestari, yang menggunakan daya listrik subsidi 450 VA mengungkapkan kenaikan daya itu tidak akan berdampak besar baginya. Karena selama ini, daya 450 VA sudah dirasa cukup. Terlebih, kebutuhan listrik di rumahnya selama ini sudah disesuaikan dengan daya yang digunakan. Bahkan jika nantinya ditambah, daya tersebut juga tidak akan terpakai.(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B