Salah satu layanan belanja online (e-commerce) di Indonesia kembali mengumumkan akan menyetop menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan perusahaan akan menutup total usahanya pada 31 Maret mendatang.
Di Indonesia, ada sejumlah e-commerce yang namanya meredup bahkan gulung tikar. Meski ada juga yang justru berkembang pesat, bahkan mengantongi label unicorn. Pengamat Ekonomi Universitas Jember, Adhitya Wardhono, mengungkapkan ada beberapa poin yang menyebabkan beberapa e-commerce Indonesia tidak bisa bertahan dan berakhir tutup.
Adhitya menjelaskan, sektor e-commerce sebenarnya mengalami peningkatan dari sisi nilai ekonomi. Berdasarkan data BPS, ia menyebut kenaikannya sebesar 22 persen di sepanjang tahun 2022. Bahkan dibandingkan masa sebelum pandemi, sektor e-commerce juga meningkat secara nilai ekonomi.
Namun menurut Adhitya, pandemi yang menjadi era baru juga membawa tantangan baru, seperti menciptakan pasar baru sekaligus memberikan persaingan yang luar biasa.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat e-commerce tidak mampu bertahan di tengah persaingan terbuka itu. Yang pertama, daya beli masyarakat tidak sebanding dengan tingkat pendapatan di tengah masa pandemi. Selain itu, tradisi berhemat khususnya pada masyarakat Asia Tenggara juga memengaruhi tingkat konsumsi pada layanan belanja online.
Selanjutnya, tekanan situasi global juga menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan e-commerce. Ditambah kampanye yang tidak efisien dan strategi bakar uang yang tidak sebanding dengan pendapatan. Hal ini juga berdampak pada kemampuan perusahaan untuk bertahan dan menciptakan konsumen loyalnya.
Selain itu, Adhitya menambahkan kegagalan perusahaan beradaptasi di host-country karena pendekatan yang kurang tepat dengan pasar lokal juga berujung pada hilangnya customer mereka. Meskipun suatu e-commerce dianggap sukses di home-country mereka.
Lebih lanjut, Adhitya mengatakan strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan e-commerce agar mampu bertahan yaitu membangun kepercayaan konsumen dengan aksesibilitas yang mudah dan harga yang bersaing. Karena di tengah kembali bergeraknya mobilitas masyarakat, maka pesaingnya tidak hanya dengan pasar daring saja melainkan juga pasar luring.(rex)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.