Masyarakat di sekitar wilayah kampus Tegalboto Jember mengeluhkan dan mengadukan adanya ekshibisionis atau orang yang punya dorongan melakukan ekshibisionisme. Sebagai informasi, ekshibisionisme adalah salah satu gangguan psikoseksual. Pelakunya akan memperoleh kepuasan seksual dengan mempertontonkan alat kelaminnya pada orang lain yang tidak menghendakinya.
Untuk menindalanjuti aduan tersebut, Polres Jember pada Kamis (29/9/2022) membentuk tim penanggulangan ekshibisionis yang meresahkan warga. Tim khusus itu terdiri dari Satuan Reserse, Intelkam dan Fungsi Humas dengan dibantu satuan Sabhara dan Polsek jajaran. Tugasnya untuk melakukan penyelidikan, himbauan dan koordinasi terkait kasus ekshibisionis di wilayah Jember.
Terbaru, berbekal keluhan seorang mahasiswi Universitas Jember yang menjadi korban ekshibisionis. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan pencarian pelaku serta melakukan imbauan secara langsung maupun melalui media sosial. Serta berkoordinasi bersama Pusat Studi Gender Unej. Menurut Ketua PSG Unej, Linda Dwi Eriyanti, saat dikonfirmasi K Radio pada Jumat (30/9/2022), ada beberapa poin kesepakatan.
Pertama menurut Linda, pihaknya akan mengusulkan imbauan penyebaran informasi oleh seluruh civitas akademika Unej terkait kewaspadaan terhadap modus-modus pelecehan seksual. Kedua, mengusulkan penerapan prosedur pengamanan berkesinambungan di dalam kampus. Ketiga yakni mengusulkan sosialisasi per fakultas bersama Polres Jember tentang kewaspadaan pelecehan dan sikap bijak berinteraksi di medsos. Terakhir, PSG dan Humas Polres akan membuat flyer imbauan kewaspadaan terhadap pelecehan seksual.
Sementara itu, Kanit PPA Polres Jember yang juga tergabung dalam tim khusus, Iptu Diyah Vitasari, berkomitmen melakukan penyelidikan dan terus koordinasi dengan pihak PSG Unej. Mengingat, kejadian tersebut berada di wilayah sekitar Unej, yang rata-rata warga sekitarnya merupakan mahasiswa dan mahasiswi.
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.