Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur terus melakukan upaya pemulihan pasca bencana Awan Panas Guguran (APG) gunung Semeru. Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar saat ditemui K Radio di Kantor Pemkab Lumajang, Selasa (15/2/2022), menjelaskan bahwa pihaknya fokus kepada para pengungsi. Saat ini, masih ada sekitar 11 ribu pengungsi. 2 ribu di antaranya merupakan warga yang terdampak langsung APG gunung Semeru yang terjadi pada Desember tahun lalu.

Indah melanjutkan, sampai saat ini, pembangunan hunian tetap terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu, ada juga hunian sementara (huntara) yang dibangun oleh Non Governmental Organization (NGO). Pihaknya menargetkan, sebelum memasuki bulan Ramadan, seluruh pengungsi sudah dapat menempati huntara maupun hunian tetap.

Pertimbangannya menurut Indah, para korban yang telah berada di pengungsian sekian lama, rawan terhadap kesehatan, baik fisik maupun psikis. Meskipun kondisi di pos pengungsian saat ini telah disediakan layanan kesehatan dan segala kebutuhan dasar terpenuhi. Namun tetap saja, baginya hal itu bukanlah kondisi yang normal.

Selain itu, Indah menambahkan, pihaknya juga perlu membangkitkan perekonomian warga terdampak. Banyak korban yang kehilangan mata pencahariannya akibat APG gunung Semeru. Mengingat, sebagian besar dari mereka bekerja di bidang pertanian, yang kini sawahnya telah tertimbun abu vulkanik. Maka, pihaknya berencana mengalihkan pada usaha yang lain. Segala aspek akan menjadi pertimbangan dan pihaknya tentu berhati-hati dalam pengelolaan terhadap para warga terdampak yang jumlahnya cukup besar.

Dalam kesempatan tersebut, K Radio sekaligus menyalurkan donasi yang telah terkumpul dari Sobat K dan pihak Bernady Land Slawu (BLS). Donasi yang diperuntukkan bagi korban APG gunung Semeru itupun disampaikan langsung kepada Wabup Lumajang. Serta langsung diserahterimakan kepada pihak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang ditunjuk Pemkab Lumajang untuk mengelola dana donasi.(dna)