Kemenag Jember menyerukan kepada ratusan guru pendidikan agama untuk memberikan wawasan kepada anak didik agar lebih peka terhadap permasalahan yang ada di Jember.
Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Kemenag Jember, Akhmad Sruji Bahtiar, saat membuka seminar nasional peringatan hari amal bakti Kemenag ke-78 di salah satu hotel di Kaliwates, Sabtu (2/12/23).
Menurutnya, hal itu sebagai bentuk implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) searah dengan pedoman Kemendikbud Ristek.
Anak didik diberikan ruang seluas-luasnya untuk diberikan wawasan agar mereka peka terhadap persoalan-persoalan seperti ekonomi, sosial, SDM, dan budaya.
Tentunya, lanjut Sruji, sosial budaya, SDM, serta karakter di Jember harus bagus agar dapat menata kehidupan yang lebih baik.
Dirinya juga menyampaikan, bagaimana membangun moderasi beragama di tengah keberagaman. Jangan pernah sekali-kali memaksakan kehendak, bahwa semua harus sama dengan kita.
Para guru diajak menanamkan nilai kebangsaan, kebhinekaan, mencintai produk dalam negeri untuk diajarkan kepada para anak didiknya.
Ia juga berpesan, jangan hanya berpikir urusan keagamaan dan pendidikan keagamaan. Menurutnya, bicara ekonomi adalah bicara tentang agama. Bagaimana kemiskinan dekat dengan kekufuran.
Seringkali kita tidak menyadari punya potensi dan kemampuan tapi tidak dilakukan. Menurutnya, bicara kemandirian ekonomi dapat dimulai dari lingkup terkecil.
Seperti menanam kebutuhan sehari-hari yang dapat dilakukan di pekarangan atau lingkungan pendidikan, yang dapat diajarkan kepada anak didik.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.