Solidaritas Jember Melawan yang terdiri dari gabungan gerakan mahasiswa lintas elemen dan kampus, sukses menggelar aksi damai menolak UU TNI pada Senin (24/03) kemarin. 

Salah satu koordinator massa dari unsur Aksi Kamisan Jember, Tatak Rabu (26/3/25) menyebut, hanya di Jember dan Majene, aksi berjalan dengan damai. Sedangkan di banyak daerah lain, aksi diwarnai represi dari aparat. 

Tatak menyayangkan, represi yang dilakukan aparat terhadap demontrasi menolak pengesahan revisi UU TNI. 

Meski demikian, Tatak menyebut aksi demo yang digelar di depan DPRD Jember bukanlah akhir. Massa aksi berencana untuk kembali menggelar aksi untuk menolak UU TNI. Rencananya, aksi akan dilakukan usai lebaran. 

Lintas gerakan mahasiswa di Jember saat ini masih memantau perkembangan di kota-kota lain dan juga di tingkat nasional. Terlebih, setelah kontroversi revisi UU TNI, pemerintah masih akan melakukan kebijakan kontroversial lain yakni revisi UU Polri dan juga pemberian gelar pahlawan bagi Presiden Soeharto. 

Secara khusus, Tatak menyebut, pengesahan revisi UU TNI menjadi titik balik bagi generasi muda. Karena militer yang tidak terbiasa dengan budaya demokrasi pada masyarakat sipil, berpotensi menimbulkan benturan ketika masuk ke ranah jabatan sipil. Bahkan penempatan militer di ranah sipil juga bisa mengancam generasi muda sipil yang saat ini saja sudah susah mencari kerja. (adp)