Kabupaten Jember pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 1,07 persen dan angka ini memecahkan rekor inflasi bulanan sejak 2020 lalu. Salah satu komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah cabai merah. Sejumlah pihak pun mencari cara dalam penekanan laju inflasi, agar tidak semakin tinggi. Khususnya yang disebabkan oleh Komoditas cabai pada momen Ramadan 1443 Hijriah atau tahun 2022 ini.
Salah satunya Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dan stakeholder terkait, berupaya menjaga stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi. Caranya dengan terus mengembangkan dan memperkuat klaster penyumbang inflasi yaitu cabai. Keseriusan itu tercermin dari Deputi Gubernur BI, Juda Agung yang hadir langsung ke Jember pada Minggu (4/10/2022). Kedatangan petinggi BI itu untuk menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan kluster cabai tahun 2022.
Juda menilai, kerjasama tersebut merupakan sebuah langkah yang tepat. Terlebih, di tengah tantangan yang dihadapi, seperti harga cabai yang semakin bergejolak saat Ramadan. Maka kerjasama itu menjadi sangat penting dilakukan semua daerah, agar stabilitas harga tetap terjaga dan inflasi tidak merangkak naik.
Salah satu stakeholder terkait yang ikut dalam pengembangan klaster cabai tersebut adalah Politeknik Negeri Jember (Polije). Direktur Polije, Saiful Anwar, menjelaskan peranan pihaknya dalam hal ini terkait peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yakni petani cabai. Selain itu juga pendampingan serta pengenalan teknologi yang akan digunakan oleh petani cabai untuk peningkatan hasil panen. Ia berharap, dengan adanya kerjasama tersebut nantinya membawa kesejahteraan petani.(ibl)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.