Dapur umum bagi korban bencana banjir di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo belum didirikan hingga Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 11.00 WIB. Petugas Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Firman Arifianto saat ditemui K Radio di Balai Desa Wonoasri menjelaskan, berdasarkan informasi terakhir yang diterimanya, dapur umum untuk korban bencana rencananya didirikan pada Jumat pagi. Tapi menjelang siang, dapur umum masih belum ada. Sehingga untuk sementara, kebutuhan konsumsi bagi para korban banjir dibantu oleh para relawan dan swadaya warga sekitar.
Menurut Arif, sebenarnya logistik makanan dari BPBD Jember dan Provinsi Jawa Timur sudah siap. Hanya saja, logistik yang ada masih berupa bahan makanan mentah yang perlu diolah di dapur umum. Pihaknyapun terus berkoordinasi, agar dapur umum segera didirikan.
Dikonfirmasi terpisah, Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kabupaten Jember, Budiono menjelaskan, keberadaan dapur umum untuk korban bencana banjir di Jember sementara berada di kantor Liposos Jember. Dapur umum ini tidak hanya untuk wilayah Wonoasri saja, tapi juga meliputi beberapa Kecamatan lain di Jember yang mengalami banjir.
Menurut Budiono, keterlambatan itu dikarenakan pihaknya harus melakukan kajian terlebih dahulu sebelum mendirikan dapur umum. Terlebih, pada saat yang bersamaan, ada 5 Kecamatan berbeda di Jember yang terdampak banjir. Meski demikian, pihaknya tetap berupaya agar dapur unum di Wonoasri dapat didirikan untuk melayani konsumsi korban banjir.
Budiono menambahkan, kebutuhan beras untuk dapur umum sudah siap. Namun, pihaknya tidak mengetahui terkait belanja untuk kebutuhan gas dan lauk pauknya.
Sebanyak 2.558 Kepala Keluarga (KK) di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo terdampak banjir pada Kamis (14/1/2021) petang. Menurut PJ Kepala Desa Winoasri, Budiono, banjir yang melanda desanya merupakan banjir kiriman luapan sungai di daerah Curahnongko dan Andongrejo. Karena disana terdapat tanggul yang jebol.
Budiono melanjutkan, hingga Jumat pagi, masih ada beberapa titik di Desa Wonoasri yang tergenang banjir. Namun, ketinggiannya sudah berkurang, rata-rata setinggi lutut orang dewasa. Saat bencana banjir pertama melanda, ketinggian air banjir di Desanya ada yang mencapai 1 meter. Untuk itu, pihaknya menyiapkan Balai Desa Wonoasri sebagai posko pengungsian.(don)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.