Jember punya persoalan krusial mengenai tingginya jumlah stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satu faktor tingginya masalah kesehatan tersebut karena banyaknya pernikahan dini. Bupati Jember, Hendy Siswanto mengajak masyarakat mencegah terjadinya pernikahan dini sebagai salah satu upaya menurunkan kasus-kasus tersebut.
Hendy mengajak penghulu di Jember berperan aktif menekan angka pernikahan dini. Ia juga telah mengukuhkan pengurus Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Jember. Karena semua pihak harus turut mencegah pernikahan anak di bawah 19 tahun atau pernikahan dini.
Menurut Hendy, penghulu diharapkan bisa mendorong pernikahan sesuai dengan usia yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni minimal 19 tahun. Dari sisi pemerintah, untuk menangani 3 masalah tersebut, dilakukan upaya pemberian tambahan asupan gizi untuk keluarga pra sejahtera, berpenghasilan rendah, ibu hamil, dan bayi.
Dari data yang disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, Muhammad, angka pernikahan di Jember pada 2020 mencapai 21 ribu. Sementara untuk angka perceraian, mencapai 5 ribu kasus. Hal itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi.(rex)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.