Banjir yang terjadi di beberapa wilayah Jember, sempat membuat ratusan warga mengungsi pada pekan lalu. Meskipun berangsur surut, namun masih ada berbagai dampak yang ditimbulkan dari banjir. Tak terkecuali adanya risiko penyebaran penyakit.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember, Lilik Lailiyah, saat dikonfirmasi K Radio pada Selasa (16/11/2021), mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit yang bisa terjadi saat dan pasca banjir. Meski belum menerima laporan adanya wabah pasca banjir, pihaknya selalu memantau potensi penyebaran penyakit pada saat maupun pasca banjir.

Lilik menjelaskan, wabah penyakit yang potensial terjadi saat dan pasca banjir antara lain diare dan penyakit kulit. Selain itu, di musim pancaroba, batuk pilek dan Demam Berdarah Dengue (DBD) juga perlu diwaspadai.

Dinkes Jember mengimbau masyarakat tanggap dengan pencegahan penyebaran penyakit. Lilik mencontohkan dalam penanganan DBD, masyarakat tidak hanya terpaku pada kegiatan fogging untuk memberantas sarang nyamuk. Namun juga bisa melakukan pencegahan dengan cara 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) serta menghindari gigitan nyamuk.

Lilik pun berharap masyarakat Jember bisa hidup sehat. Salah satunya dengan rajin membersihkan lingkungan sekitar terlebih pasca banjir, agar tidak menjadi sarang penyakit. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk bisa mendeteksi dini penyakit. Jika terjadi gejala, diharapkan segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.(rex)