Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri, Bulog memiliki peran untuk menampung gabah dan beras dari petani. Namun keterbatasan sarana yang dimiliki saat ini, Bulog menilai tidak mampu menampung seluruh hasil panen dari petani.
Untuk mengatasi persoalan ini, DPRD Jember meminta Disperindag untuk mengaktifkan Sistem Resi Gudang (SRG). Hal itu disampaikan Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ari Fianto, Senin (14/4/25).
Candra meminta Disperindag segera mengkondisikan pengaktifan SRG ini ke instansi vertikal di atasnya. Sebelumnya, SRG di Jember dari segi gudang sudah siap. Tetapi belum ada SK untuk pengelolaannya.
Menurut Candra, bila SRG bisa diaktifkan maka dapat menjadi solusi bagi padi petani yang tidak terserap oleh Bulog. Dengan daya tampung sekitar 2.000 ton, harapannya sesuai dengan keinginan presiden Prabowo untuk mewujudkan kesejahteraan bagi petani.
Menanggapi hal ini, Kadisperindag Jember Yuliana Harimurti menyampaikan, berdasarkan ketentuan dari Kementerian, pengelolaan SRG harus melalui dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bapepti.
Saat ini pihaknya sudah pada taraf pendataan. Tetapi belum ada tindak lanjut termasuk di tingkat Kementerian. Ia menduga hal ini kemungkinan karena dampak efisiensi.
Namun demikian, pihaknya akan mencoba menghubungi kembali. Karena selama masa efisiensi ini Dinas tidak dapat berbuat banyak tanpa persetujuan dari forum komunikasi pimpinan.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.