Sejak Januari 2022, Polres Jember telah menetapkan seorang pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember berinisial P-S, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi honor pemakaman Covid-19. Pada saat itu, tersangka P-S menjabat sebagai Kepala Bidang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember. Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, namun sampai saat ini P-S tidak ditahan.

Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Dika Hadiyan Wiratama, menjelaskan bahwa sampai Jumat (10/6/2022), pemeriksaan masih berlanjut. Terkait tidak ditahannya tersangka P-S, karena yang bersangkutan kooperatif dan tidak mungkin menghilang dari proses penyidikan. Selain itu, P-S juga masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), sehingga kecil kemungkinan untuk melarikan diri.

Untuk proses penanganan dan penyelesaian perkara tindak pidana kasus tersebut menurut Dika, saat ini berkas penyidikan sudah di tahap P19. Yakni pengembalian berkas perkara untuk dilengkapi. Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember menilai ada beberapa syarat formal dan materiel yang dinilai kurang lengkap. Dalam proses pelengkapan berkas nanti, tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru. Selain itu, Kejari Jember juga meminta penyidik memeriksa mantan Kepala BPBD Jember, Moch. Djamil. Penyidik ditargetkan dapat memenuhi berkasnya di akhir bulan ini.

Dikonfirmasi terpisah, pihak Kejari Jember membenarkan berkas perkara kasus itu dikembalikan kepada penyidik (P19). Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Jember, Isa Ulin Nuha, menyampaikan ada syarat formal dan materiel yang masih harus dilengkapi oleh penyidik. Namun, ia tidak merinci lebih lanjut terkait syarat formal dan materiel yang perlu dilengkapi, karena bersifat teknis.(rex)