Pertambahan kendaraan bermotor di Jember tiap tahun mencapai angka 2,5 persen. Akan tetapi bertambahnya jumlah kendaraan bukan menjadi satu-satunya penyebab kemacetan yang terjadi di tiga ruas jalan lingkar Kampus Tegal Boto. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jember, Agus Wijaya Rabu (18/1/2023).

Agus mengatakan, pemicu kemacetan juga dipengaruhi faktor lain seperti keberadaan parkir, keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL), pembangunan kampus baru, serta hambatan-hambatan samping yang berada di sepanjang ruas Jalan Jawa, Jalan Kalimantan, dan Jalan Mastrip.

Agus menjelaskan, untuk mengurai kemacetan tersebut perlu dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Misalnya untuk menertibkan PKL menjadi wewenang Pemkab.

Sementara upaya yang dilakukan Dishub diantaranya dengan melakukan rekayasa lalu lintas, pemantauan titik-titik rawan kacetan, serta merekomendasikan untuk membuka jalan sirip yang berada di kewenangan Kampus Universitas Jember. Jalan yang dimaksud ialah Jalan Mastrip di sebelah Fakultas Kedokteran Gigi dan Jalan Jawa sebelah Fakultas Ekonomi. (thn)