Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) berdampak pada 2 Kecamatan Kabupaten Lumajang. Bencana alam ini tidak hanya menelan korban jiwa, namun juga menimbulkan kerugian material yang jumlahnya masih terus dilakukan pendataan.

Warga setempat yang terdampak saat ini, telah diselamatkan di pengungsian. Berbagai pihak juga terus melakukan pencarian pada korban hilang dan mengevakuasi korban meninggal dunia. Menurut Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, yang turun langsung ke lokasi pada Selasa (7/12/2021), prioritas utama adalah menyelamatkan manusia. Hal itupun telah dilakukan oleh tim gabungan. Maka selanjutnya, yang paling penting menyelamatkan binatang, tumbuh-tumbuhan dan berbagai makhluk hidup yang masih ada.

Syahrul melanjutkan, pihaknya telah sepakat untuk membuat 1 kandang pengungsian terpusat. Kemudian ada beberapa tempat yang juga dalam kendali pihaknya. Dalam eksekusinya, butuh kerjasama dengan Dinas terkait di tingkat Provinsi dan Kabupaten. Untuk pengendalian pertanian, pihaknya juga menggandeng Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang akan menjadi pos induk untuk melakukan monitor.

Setidaknya Syahrul menyebut, ada 3 agenda dalam kunjungannya kali ini. Pertama, agenda darurat, untuk melakukan penyelamatan kepada warga yang terdampak. Kedua, agenda temporary yakni menyelamatkan makhluk hidup lain dan melakukan recovery tumbuhan. Terakhir, agenda permanen untuk perbaikan kembali irigasi dan infrastruktur yang terdampak. Pihaknya berkomitmen menangani secara serius dan maksimal.(dna)