Kesadaran masyarakat Jember untuk membuang sampah pada tempatnya nyatanya masih rendah. Terbukti, pasca gelaran Karnaval Pelajar se-Jember pada Senin (22/8/2022) di sekitar alun-alun kota, menyisakan banyak sampah yang berserakan.

Berdasarkan pantauan K Radio di lokasi pada Senin sore, sampah berceceran di sepanjang area catwalk. Seperti di sekitar alun-alun kota, sepanjang ruas jalan Sultan Agung dan Gajah Mada, Jember. Keberadaan sampah yang mengganggu pandangan mata itupun langsung dibersihkan oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember.

Penyuluh Lingkungan Hidup DLH Jember, Nurul Hidayah, kepada K Radio, memperkirakan total sampah dikumpulkan kali ini sekitar 4 ton. Pihaknya menerjunkan 120 personel petugas kebersihan dan 2 armada truk untuk mengangkut sampah.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Oyong ini, antusiasme masyarakat yang menonton karnaval di luar perkiraan. Meskipun digelar pada hari dan jam kerja, tapi masyarakat tetap antusias menyaksikan event untuk menyemerakkan bulan kemerdekaan itu. Dengan membludaknya penonton, maka sampah yang dihasilkan juga besar.

Cak Oyong tak menampik bahwa banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan pada hampir setiap kegiatan besar. Kondisi tersebut yang akhirnya membuat petugas kebersihan diterjunkan secara masif untuk membersihkan sampah yang menumpuk pasca event. Padahal, masyarakat sebenarnya bisa membantu pekerjaan para petugas dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Atau jika memang belum menemukan tong sampah karena keterbatasan sarana dan prasarana, masyarakat bisa membawanya terlebih dulu sampai menemukan tempat pembuangan.

Selain petugas kebersihan dari DLH, sebanyak 50 personel dari Dinas PU Cipta Karya Jember juga diterjunkan untuk membersihkan sampah di Alun-alun Jember. Sampah yang didominasi plastik bekas bungkus makanan dan minuman itu disapu dan diangkut menggunakan armada yang telah disediakan. Selanjutnya sampah-sampah itu dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).(rex)