KETUA DEWAN PERTIMBANGAN PERPENCA JEMBER AJAK MASYARAKAT HARGAI HAK PENYANDANG DISABILITAS

KETUA DEWAN PERTIMBANGAN  PERPENCA JEMBER AJAK MASYARAKAT HARGAI HAK PENYANDANG DISABILITAS

KETUA DEWAN PERTIMBANGAN PERPENCA JEMBER AJAK MASYARAKAT HARGAI HAK PENYANDANG DISABILITAS

Hari Disabilitas Internasional diperingati pada 3 Desember setiap tahunnya. Pada 2021 ini, tema yang diusung adalah “Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Dunia Pasca Covid-19 yang Inklusif, Dapat Diakses, dan Berkelanjutan”. Beberapa komunitas di Jember pun ramai menyuarakan hak-hak penyandang disabilitas.

Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Penyandang Cacat (Perpenca) Jember, Asrorul Mais kepada K Radio, Jumat (3/12/2021) menyampaikan banyak agenda untuk memeriahkan momen ini. Mulai dari perlombaan, aksi sosial, hingga pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) disabilitas. Kegiatan tersebut telah digelar sejak 24 November – 4 Desember 2021, bekerjasama dengan salah satu rumah sakit yang ada di Jember.

Asrorul mengakui, sampai saat ini masih banyak diskriminasi yang diterima oleh kaum disabilitas. Terutama penilaian keterbatasan fisik dalam dunia kerja. Ia pun berharap, peringatan hari difabel ini menjadi momen untuk menggaungkan semangat. Sekaligus pengingat bahwa kaum disabilitas memiliki hak untuk mendapat kesempatan yang sama.

Hal senada diungkapkan Psikolog Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Nurhasanah. Menurutnya, diskriminasi pada penyandang disabilitas masih sering terjadi, bahkan di lingkup kerja. Penyebabnya karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki SDM dalam sebuah instansi pekerjaan. Diskriminasi bisa dihapuskan jika semua orang bisa memahami tentang disabilitas. Maka sosialisasi perlu digencarkan lagi agar perkantoran di Jember tidak ragu menerima pekerja dari kalangan disabilitas.

Meski demikian, perempuan yang akrab disapa bunda Inung menyebut bahwa kepedulian pemerintah terhadap penyandang disabilitas saat ini sudah baik. Terlihat dari kebijakan pemerintah yang menyediakan 2 persen kuota Pegawai Negeri Sipil (PNS) khusus bagi penyandang disabilitas. Untuk menjadi individu yang mandiri, berdikari, dan bekerja, kaum difabel juga butuh dukungan dari lingkungan sekitar, terutama keluarga.

Nurhasanah juga mengkritisi pendidikan untuk penyandang disabilitas, khususnya di Jember yang masih belum maksimal. Hingga sekarang, masih banyak sekolah yang menolak ABK, karena SDM yang masih belum siap dan terbatas.(dew)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B