Junk food atau fast food adalah makanan cepat saji yang kini populer di berbagai kalangan. Contoh makanan yang disajikan dalam waktu singkat ini antara lain mie instan, nugget, pizza, burger, ayam goreng tepung dll.
Walaupun fast food memiliki cita rasa lezat tetapi ada dampak buruk yang didapat tubuh jika terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji. Karena fast food memiliki nilai gizi tidak seimbang akibat mengalami berbagai proses pengolahan. Dan proses tersebut yang mengurangi nilai gizi fast food.
Terutama untuk anak-anak fast food sangat tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan karena dapat menghambat pertumbuhan, bahkan dapat mengakibatkan serangan jantung, obesitas dan hipertensi di usia dini.
Ahli Gizi Politeknik Jember, Puspito Arum, kepada K Radio, Selasa (24/1/2023) menjelaskan pada umumnya fast food mengandung karbohidrat dan lemak tinggi serta rendah vitamin dan mineral, sehingga fast food tidak baik untuk tubuh. Sebenarnya karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi, tetapi jika dimakan secara berlebihan tubuh tidak bisa memproses dan mengakibatkan obesitas.
Menurut Arum, ada dua mekanisme yang membuat fast food menjadi penyebab hipertensi di usia dini. Pertama konsumsi fast food yang berlebihan akan mengakibatkan obesitas dan orang obesitas cenderung mudah terkena hipertensi. Kedua, kebanyakan dari fast food diproses dengan bahan-bahan pengawet atau bahan tambahan yang umumnya memiliki kandungan natrium tinggi. Sedangkan natrium menjadi salah satu penyebab hipertensi jika dikonsumsi terlalu banyak.
Arum berharap anak-anak mengonsumsi makanan yang bergizi, dan tinggi serat serta vitamin, karena dibutuhkan untuk proses pertumbuhan. Mengonsumsi fast food bukan terlarang, tetapi mengurangi konsumsi fast food lebih disarankan.(raf)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.