Buntut pencurian motor milik empat orang mahasiswa peserta KKN Kolaboratif asal Perguruan Tinggi Jember di Lumajang, pihak Kampus menarik 1.307 mahasiswanya.
Penarikan dilakukan serentak pada 9 Agustus lalu sebelum masa berakhirnya program KKN Kolaboratif yang seharusnya tanggal 20 Agustus 2025.
Ketua LP2M Universitas Jember sekaligus penanggung jawab KKN Kolaboratif di Lumajang, Yuli Witono, Selasa (12/8/25) menyampaikan, pihak kampus menilai kejadian tersebut darurat dan tidak ingin merugikan mahasiswa.
Atas kejadian ini pihak kampus berharap peristiwa ini menjadi refleksi bagi semua pihak serta tidak menganggap kejadian ini sebagai hal biasa dan menjadi perhatian serius.
Kejadian ini menjadi catatan bagi perguruan tinggi dan lembaga mitra, agar kedepan tidak terulang. Tidak hanya menimbulkan kerugian harta benda tetapi juga hal-hal yang dapat mengancam keselamatan para mahasiswa.
Untuk selanjutnya, dalam pelaksanaan KKN pihak kampus berharap ada semacam jaminan keamanan dan keselamatan dari mitra Perguruan Tinggi.
Beberapa kampus di Jember yang menarik mahasiswanya antara lain, Universitas Jember, UIN KHAS Jember, Universitas Islam Jember, Universitas PGRI Argopuro Jember, dan Politeknik Kesehatan Jember.
Sebelumnya, terjadi pencurian empat motor milik peserta KKN. Dua diantara terjadi di posko Desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso dan dua di posko Desa Tempeh Tengah Kecamatan Tempeh. Ironisnya, salah satu TKP pencurian terjadi di rumah Kepala Desa.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.