Kue keranjang adalah kue yang selalu identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Kue dengan rasa manis, legit, dan teksturnya yang lengket ini ternyata memiliki makna tersirat dibaliknya.
Feny Suryaningsih, salah satu penjual kue Keranjang di Jember menuturkan, berdasarkan kepercayaannya, kue keranjang yang berbahan utama tepung ketan ini memiliki makna agar orang yang memakannya, di sepanjang tahun nanti rejekinya semakin manis, bagus dan lengket.
Kue tersebut dinamakan "Kue Keranjang" karenan konon katanya jaman dulu orang-orang yang membuat kue ini menggunakan cetakan dari keranjang, maka dari itu dinamai Kue Keranjang, ungkapnya pada K Radio, Selasa (17/1/2023)
Menurut Feny, kue keranjang ini biasanya dibuat seminggu sebelum perayaan Imlek. Alasan dibuat jauh-jauh hari karena proses pembuatannya memerlukan waktu cukup lama yaitu sekitar 9 jam dalam satu kali masak. Feny menjelaskan, untuk kue keranjang ukuran besar dalam satu kali masak bisa 25 buah, sedangkan kue keranjang dengan ukuran lebih kecil bisa 40 buah.
Feny membuat Kue keranjang selain untuk perayaan Imlek, juga untuk dijual ke masyarakat umum. Ia mengaku menjelang Imlek seperti saat ini pesanan kue keranjang meningkat pesat. Dalam satu hari, pesanan kue keranjang mencapai lebih dari 200 buah. Untuk harga, ia menjualnya dengan harga antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per buah. Varian rasanya juga cukup komplit, mulai red velvet, pandan, kopi, frambosen, dan taro. Selain di Jember, kue keranjang buatan Feny ini juga dibeli masyarakat dari luar kota Jember seperti, Bondowoso, Lumajang, dan Situbondo.
Feny berharap, dengan varian rasa yang kekinian ini kue keranjang bisa dilirik kalangan muda. Karena menurutnya, penggemar kue kerangjang dari kalangan anak muda kian waktu kian menurun. (put)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.