Masalah lingkungan terbesar yang tidak kunjung terselesaikan sampai saat ini adalah sampah plastik. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih bertahan di peringkat ke 3 sebagai penyumbang sampah terbesar di dunia. Dengan total 66 ton per tahun dan 3,2juta ton sampah plastik di antaranya terbuang ke laut.
Berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jember masih berupaya mencari solusi terkait sampah plastik terutama yang bermuara di laut. Karena dampaknya tidak hanya mengakibatkan banjir, namun juga berimbas pada keseimbangan ekosistem darat, air dan udara. Seperti penumpukan sampah plastik yang terjadi di pantai Pancer, Kecamatan Puger saat musim hujan seperti saat ini. Selain menimbulkan bau yang tidak sedap, penumpukan sampah plastik tersebut sangat berpotensi mendatangkan banyak penyakit.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember pun mencanangkan green protocol atau protokol hijau. Menurut Penyuluh Lingkungan Hidup DLH Jember, Nurul Hidayah, melalui green protocol diharapkan dapat mengurangi penggunaan sampah plastik di semua instansi Kabupaten Jember.
Sebagai langkah awal menurut Nurul, nantinya seluruh instansi harus mengurangi pembelian air mineral kemasan gelas atau plastik. Kemudian menggantinya dengan penyediaan air galon merek lokal di setiap kantor, sehingga karyawan cukup membawa tumblr saja. Selain mengurangi jumlah sampah plastik, hal itu dapat membantu mendukung produk lokal Jember.(ibl)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.