LEMAHNYA KONSTRUKSI TANGGUL SUNGAI WONOWIRI, DIDUGA JADI PENYEBAB BANJIR WONOASRI TEMPUREJO

LEMAHNYA KONSTRUKSI TANGGUL SUNGAI WONOWIRI, DIDUGA JADI PENYEBAB BANJIR WONOASRI TEMPUREJO

LEMAHNYA KONSTRUKSI TANGGUL SUNGAI WONOWIRI, DIDUGA JADI PENYEBAB BANJIR WONOASRI TEMPUREJO

Luapan air sungai ke pemukiman warga Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo pada Kamis (14/1/2021) dan Selasa (19/1/2021) telah diketahui penyebabnya. Kepala Dusun Kota Blater, Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Hari Wantoro, Rabu (20/1/2021) menjelaskan, banjir yang menerjang Wonoasri ini disebabkan jebolnya tanggul sungai Wonowiri di Dusun setempat. Jebolnya tanggul itu dikarenakan debit air yang cukup tinggi, ditambah ranting dan batang-batang pohon yang turut tersapu aliran air sungai dari hulu.

Menurut Hari, peristiwa jebolnya tanggul ini bukan kali pertama. Hampir setiap tahun ketika debit air sungai tinggi, tanggul selalu jebol. Tanggul itu terakhir dibangun oleh Dinas Pengairan Jember pada 2018. Selain disebabkan tanggul yang jebol, luapan air diduga berasal dari keberadaan Dam yang baru dibangun oleh Dinas Pengairan Jember pada tahun yang sama. Dam itu berlokasi di sebelah barat pemukiman Gladak Putih, Dusun Kota Blater.

Hari melanjutkan, tujuan awal Dam itu dibangun untuk menyalurkan aliran irigasi ke Curahnongko dan Wonoasri. Tapi, ternyata Dam itu justru menahan laju debit air sungai setiap kali hujan deras, yang akhirnya meluap ke pemukiman warga. Pihaknya berharap Dinas terkait segera meninjau kembali keberadaan Dam itu, serta segera membenahi tanggul yang jebol. Untuk sementara, pihaknya bersama warga sekitar dan pihak perkebunan mulai membersihkan ranting dan batang pohon yang menumpuk di Dam.

Sementara itu , Staf Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Kaetang menjelaskan, pihaknya telah melakukan assessment awal atas jebolnya tanggul tersebut. Jika dilihat dari situasi yang ada, penyebab banjir memang disebabkan jebolnya tanggul selebar 21 meter dan tinggi 4 meter di Dusun Kota Blater.

Diakui Kaetang, dugaan sementara tanggul jebol karena konstruksi bangunan yang kurang kuat. Pihaknya segera membahas permasalahan ini dengan pemangku kebijakan untuk mencari solusi. Pertimbangannya, tanggul tersebut akan dibangun kembali atau mungkin ada perubahan aliran sungai, sehingga tidak lagi menyebabkan banjir.(don)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B