Maggot bisa membantu proses penguraian sampah organik secara efektif. Pasalnya maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF) ini, sangat aktif memakan sampah organik. Selain itu budidaya magot ternyata juga bisa menghasilkan pundi-pundi rezeki. Untuk satu kilogram magot bisa dijual dikisaran harga Rp.5.000 – Rp.7.000.
Pembina Komunitas Maggoters Jember, Nurul Hidayah, Rabu (15/3/23) mengatakan, kemampuan BSF mengurai sampah tak perlu diragukan. Maggot memiliki kemampuan mengurai sampah organik antara 2 sampai 5 kali bobot tubuhnya selama 24 jam. Sedangkan waktu yang dibutuhkan maggot berkembang hingga siap dipanen sekitar 25 hari.
Lelaki yang akrab di panggil Cak Oyong ini menjelaskan, secara umum budidaya maggot terbagi menjadi dua jenis. Pertama pembesaran, yakni proses budidaya dari telur BSF yang ditetaskan untuk kemudian dibesarkan sampai sebelum prepupa lalu dipanen.
Kedua, adalah proses budidaya satu siklus penuh. Dimulai dari lalat hitam yang telurnya ditetaskan lalu dibesarkan. Sebagian besar telur yang ditetaskan dipanen, dan sebagian kecilnya dibiarkan menjadi prepupa agar tumbuh menjadi pupa, lalu dari pupa akan bermetamorfosis menjadi lalat hitam.
Selain membantu proses penguraian sampah organik, maggot juga bisa dijadikan sebagai pakan untuk budidaya ikan, unggas bahkan beberapa hewan peliharaan sejenis predator.
Namun Cak Oyong mengakui, kendala dalam membudidayakan maggot adalah mendapatkan sampah organik yang sudah terpilah. Karena kondisi sampah di masyarakat kebanyakan sampah tercampur. put)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.