Mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jember, Prima Idwan Mariza akhirnya buka suara soal kedatangan mantan Bupati Jember, Faida ke Kantor Kejari Jember, Senin (1/3/2021) lalu.

Saat dikonfirmasi di sela-sela kegiatan prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) dengan Kajari yang baru Jumat (5/3/2021) pagi, Prima menjelaskan bahwa kedatangan Faida saat itu kapasitasnya bukan untuk diperiksa, tapi dimintai klarifikasi. Ia menegaskan bahwa pemeriksaan dan permintaan klarifikasi merupakan dua hal yang berbeda.

Pria yang kini menjabat sebagai Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara itu melanjutkan, Kejari Jember saat itu meminta klarifikasi kepada Faida terkait laporan yang masuk dari masyarakat. Sehingga menjadi kewajiban bagi Kejari Jember untuk menindaklanjuti dan mendengarkan klarifikasi dari mantan Bupati Jember itu. Saat ini, klarifikasi dari masing-masing pihak sedang dikumpulkan. Namun, untuk teknis langkah selanjutnya, merupakan tugas dan wewenang Kajari yang baru.

Diberitakan sebelumnya, Faida dimintai klarifikasi oleh Kejari Jember atas laporan masyarakat tentang dugaan penyalahgunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember untuk Yayasan Bina Sehat. Faida dan Ketua Yayasan Bina Sehat diduga melakukan penyalahgunaan dana APBD senilai Rp 570.000.000 pada tahun 2016. Kasus tersebut dilaporkan oleh seorang warga bernama Agus Mashudi pada 6 Januari 2021.(don)