Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Risma Harini menilai penanganan bencana banjir di Jember cukup bagus. Ini disampaikannya saat meninjau langsung posko bencana banjir di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Senin (18/1/2021) siang.

Menurut Risma, penanganan bencana di Jember cukup bagus, karena lokasi yang berada di Pulau Jawa relatif lebih mudah untuk diakses dari wilayah lain. Sehingga, distribusi bantuan baik berupa logistik ataupun tenaga, dapat tersalurkan dengan cepat. Lain halnya jika di luar Jawa, yang mana akses antar Kabupaten/Kota rata-rata jauh.

Dalam kunjungannya ini, Risma juga menyalurkan bantuan di antaranya berupa popok bayi, beras, telor, abon, dan susu bagi ibu hamil kepada warga terdampak banjir di Jember. Ia menegaskan. meskipun pengungungsi di posko bencana sudah kembali ke rumah masing masing, bantuan tetap disiapkan.

Selain itu, Risma juga meminta seluruh daerah memiliki cadangan logistik yang ditempatkan di titik-titik rawan bencana. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya masyarakat yang terisolir ketika terjadi bencana. Belajar dari pengalaman, pihaknya kesulitan untuk mendistribusikan bantuan logistik dari Makasar ke Mamuju, akibat akses transportasi terputus. Waktu tempuh dalam kondisi normal sekitar 9 jam, harus ditambah 6 jam untuk memutar, agar dapat mencapai lokasi tersebut.

Risma melanjutkan, Pemerintah pusat memang memiliki cadangan di Bulog. Tetapi, butuh waktu lama untuk pendistribusian, jika akses terputus. Mengingat, lokasi gudang-gudang Bulog bukan di titik rawan bencana. Karena itu, setiap daerah semestinya memiliki cadangan logistik khusus untuk antisipasi saat terjadi bencana.

Risma menambahkan, salah satu kendalanya ialah stok cadangan logistik itu akan rusak jika disimpan dalam waktu lama. Sehingga solusinya, cadangan logistik tersebut digunakan di Balai-balai sosial, sehingga bisa terus berputar. Hal itulah yang diterapkannya saat menjabat sebagai Walikota Surabaya.(don/nga)