Survei dari studi Most Littered Nation In the World pada 2016 lalu sempat menempatkan Indonesia diurutan ke-60 dari 61 negara, atau diperingkat kedua dari bawah dengan minat baca yang sangat rendah. Namun perlahan minat baca masyarakat mulai tumbuh. Hal ini seperti yang disampaikan Maya Pradhipta Hapsari, seorang Pustakawan di Jember. Menurutnya saat ini minat baca masyarakat Indonesia khususnya di Jember cukup tinggi.
Saat dihubungi K Radio pada Rabu (17/5/23), Maya mengungkap tingginya minat baca tersebut. Salah satu indikatornya, ia melihat semakin ramainya pengunjung perpustakaan setiap hari, serta koleksi fisik maupun akses yang selalu padat dibaca.
Selain itu, menurut Maya perpustakaan dan pegiat literasi berupaya sedemikian rupa untuk meningkatkan minat baca. Upaya sekecil apapun sangat bermanfaat, hal tersebut yang membuat Maya tak mau mengatakan bahwa minat baca masyarakat Jember rendah.
Untuk menambah minat baca masyarakat, Maya mengatakan hal tersebut harus dimulai dari sendiri. Salah satu cara yang ia lakukan dengan mempengaruhi followers media sosial melalui konten-konten tentang buku yang ia kemas dengan cara menarik.
Menurutnya, medsos bukanlah biang keladi dari rendahnya literasi masyarakat. Medsos bahkan bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan minat baca. Maya juga mengajak masyarakat untuk dapat menghargai penulis dengan membeli buku yang orisinil, bukan bajakan. Selain itu, ia juga berharap masyarakat bisa rutin membaca buku minimal 30 menit dalam sehari. (Ibl)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.