Salah satu produk minuman ternama di Indonesia baru-baru ini menjadi perbincangan pasca melayangkan somasi kepada konsumennya. Diketahui, konsumen yang disomasi itu sempat mengeluh di media sosial Twitter karena menyebut salah satu menunya terlalu manis. Somasi itupun ramai mendapat tanggapan dari beragam pihak. Sebagian pihak menilai bahwa minuman gula memang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.
Dokter Penyakit Dalam di Siloam Hospital Jember, Agus Yudho Santosa, kepada K Radio pada Rabu (28/9/2022), membenarkan hal tersebut. Menurutnya, batas manusia mengonsumsi kalori setiap harinya sebesar 1.500 kalori. Apabila seseorang ingin mengonsumsi kalori yang besar, harus diimbangi dengan minum air mineral, bergerak atau berolahraga untuk meminimalisir risiko kesehatan.
Menurut Yudho, mengonsumsi gula berlebih akan menimbun lemak dan menyebabkan perut buncit. Sebenarnya, ada cara sederhana untuk mengecek gula berlebih pada seseorang, yakni dengan mengetahui batas lingkar perut. Bagi perempuan maksimal 80cm, sedangkan laki-laki 90cm. Jika melebihi batas normal tersebut, seseorang bisa disebut obesitas yang memicu beragam penyakit. Seperti serangan jantung, perlemakan liver, penebalan pembuluh darah atau stroke.
Yudho mengingatkan masyarakat untuk menekan kalori dan konsumsi gula berlebih. Apabila sudah terdapat tanda perut buncit, ia menyarankan segera cek laboratorium agar tidak terkena metabolic syndrome. Ia juga berpesan agar masyarakat selalu menjaga kesehatan dan tidak malas bergerak. Bisa dilakukan sambil melakukan rutinitas, misalnya mencuci mobil, menyapu, mencuci baju dan lain sebagainya agar ada pembakaran kalori.(ibl)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.