Polres Jember mengungkap 52 kasus peredaran obat keras berbahaya (okerbaya) dan narkotika jenis sabu dalam periode Januari – Februari 2021 di wilayah hukumnya. Modus peredarannya dilakukan melalui media sosial ataupun transaksi jual beli di situs elektronik komersial.

Menurut Kasat Reserse Narkoba Polres Jember, AKP Dika Hadiyan W. Wiratama, saat press conference Rabu (3/3/2021) siang, pihaknya berhasil mengamankan 58 tersangka. Ada puluhan ribuan butir okerbaya (pil koplo) dan puluhan gram narkoba jenis sabu-sabu yang berhasil diamankan polisi. Untuk narkoba jenis sabu-sabu, pihaknya berhasil mengamankan sebanyak 45,43 gram. Kemudian okerbaya jenis trihexipenidil atau pil trex sebanyak 35.875 butir, dan dextromethrophan atau pil dex 34.867 butir. Serta uang yang berhasil diamankan kurang lebih Rp 2 juta. Pihaknya juga turut mengamankan sarana kejahatan, yakni 1 unit kendaraan truk bak terbuka dan 1 motor Honda Vario.

Dika menyebut, modus peredaran narkoba dan okerbaya ini dikirim lewat jasa ekspedisi dan pemesanannya secara daring melalui e-commerce ternama di Indonesia. Bahkan, barang haram itu dipesan dipesan dari luar kota. Dalam membongkar transaksi daring itu, Anggota Polres Jember khususnya jajaran Satreskoba melakukan pelacakan lewat delivery control yang dilakukan pemesan dan bandarnya.

Saat ini, Dika menyampaikan bahwa pihaknya fokus untuk melacak peredaran narkoba di Jember. Khususnya yang menjadi modus paling banyak digunakan, yakni lewat transaksi jual beli via daring. Terkait para tersangka, dari total yang diamankan, 2 di antaranya masih di bawah umur. Sehingga, pihaknya akan memproses kedua tersangka itu secara khusus sesuai hukum yang berlaku. (rex)