PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menyiagakan 124 petugas tambahan untuk menjaga sejumlah titik rawan bencana diwilayahnya. Yakni mulai dari Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi. Hal tersebut disampaikan Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember, Azhar Zaki Asjari, Sabtu (25/2/23).
Zaki menyampaikan, jumlah titik rawan bencana secara bertahap berkurang dari tahun sebelumnya. Ini terjadi karena sudah dilakukan perbaikan.
Saat ini tercatat hanya tinggal 11 titik dari sebelumnya 31 titik rawan bencana di wilayah Daop 9 Jember.
Zaki menambahkan, pemetaan titik rawan bencana ini dilakukan secara berkala untuk mengamankan perjalanan kereta api. Tujuannya agar penumpang merasa aman dan tenang dalam menggunakan moda transportasi kereta api.
Menurutnya, beberapa titik rawan bencana tersebut diantaranya di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, yakni potensi tanah amblas antara Stasiun Randuagung - Stasiun Jatiroto atau tepatnya di KM 147+600 - 147+800.
Kemudian, di Kabupaten Jember terdapat potensi rawan banjir, yakni di lintas Kalisat-Ledokombo-Sempolan atau tepatnya di KM 6+300 - km8+500, kemudian antara Stasiun Mangli - Stasiun Jember di KM 196+825.
Zaki menuturkan, petugas daerah rawan bencana juga telah mewaspadai titik rawan banjir di KM 35 + 000 sampai KM 35 + 100 antara Stasiun Mrawan - Stasiun Kalibaru.
Zaki berpesan, apabila ada potensi bencana yang dapat mengganggu perjalanan kereta api, maka petugas yang bersiaga di titik rawan bencana diharapkan segera menyampaikan informasi tersebut. Sehingga dapat segera dilakukan perbaikan dan dilakukan antisipasi sejak dini.(put)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.