NGO DI JEMBER BERUPAYA KURANGI LIMBAH B3 RUMAH TANGGA DENGAN POPOK PAKAI ULANG

NGO DI JEMBER BERUPAYA KURANGI LIMBAH B3 RUMAH TANGGA DENGAN POPOK PAKAI ULANG

NGO DI JEMBER BERUPAYA KURANGI LIMBAH B3 RUMAH TANGGA DENGAN POPOK PAKAI ULANG

Para ibu masa kini yang memiliki bayi, lebih banyak memilih penggunaan popok sekali pakai karena dinilai praktis. Padahal, penggunaan popok sekali pakai menjadi ancaman bagi lingkungan karena tergolong sebagai limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) yang membutuhkan waktu lama untuk terurai. Popok bayi sekali pakai diperkirakan akan terurai di tempat pembuangan sampah dalam waktu 450 tahun.

Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak menyadari dampak buruk tersebut. Upaya untuk mengurangi limbah popok mulai dilakukan berbagai pihak, salah satunya dari Yayasan Lautan Bersama Nusantara. Program Officer Popok Pakai Ulang Yayasan Lautan Bersama Nusantara di Jember, Solihati menyebut rata-rata seorang bayi memakai 4 popok sekali pakai dalam sehari. Jika dikalikan dalam sebulan, 1 bayi menghasilkan 120 sampah popok. Berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, mayoritas masyarakat membuang sampah popok ke sungai. Bahkan, ia sering mendapatkan keluhan dari petani yang menemukan banyak limbah popok di pengairan sawahnya.

Solihati melanjutkan, selain dibuang ke sungai, sebagian masyarakat juga ada yang memusnahkan sampah popok sekali pakai dengan cara dibakar. Padahal, cara pemusnahan dengan dibakar pun berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Sehingga pihaknya bersama Non-Governmental Organization (NGO) asal Inggris, Common Seas, membagikan popok pakai ulang untuk masyarakat di Desa Gumelar Kecamatan Balung dan Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji dengan target 1000 bayi.

Menurut Solihati, pihaknya ingin mengajak masyarakat mengurangi limbah popok sekali pakai yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu masyarakat juga bisa merasakan manfaat dari popok pakai ulang yang lebih ekonomis. Jika per hari pembelian popok sekali pakai diasumsikan Rp 10 ribu, dalam setahun jumlah totalnya lebih dari Rp 3 juta. Sementara untuk popok pakai ulang itu, bisa digunakan selama bertahun-tahun.

Solihati menjelaskan, 1 set popok pakai ulang terdiri dari popok luaran dan dalaman. Untuk dalaman popok pakai ulang ini bisa digunakan maksimal 4 jam. Perawatannya juga cukup mudah, bagian dalaman popok hanya perlu dicuci bersih tanpa menggunakan pewangi, lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Sisi positif lainnya, penggunaan popok pakai ulang ini mampu melatih bayi atau balita untuk toilet training.

Pihaknya berharap kegiatan ini mampu direplikasi oleh Pemerintah Kabupaten Jember untuk mengurangi limbah B3 dari sampah popok sekali pakai. Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan pengolahan sampah popok melalui pemberian edukasi kepada masyarakat. Selain itu, melalui pelatihan agar masyarakat bisa menghasilkan popok pakai ulang secara mandiri dan meningkatkan taraf ekonomi keluarga.(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B