Dua perguruan silat besar yang ada di Jember, Pagar Nusa dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) siap hadir dalam pertemuan antar perguruan silat Rabu (9/6/2021) siang. Berdasarkan undangan, pertemuan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember itu bertempat di Pendopo Wahyawibawagraha. Tujuannya untuk membangun komitmen menjaga kondusivitas Jember. Total ada 30 perguruan silat yang diundang melalui Ikatan Perguruan Silat Indonesia (IPSI) Jember.

Menurut Ketua PSHT Jember, Jono Wasinuddin, pihaknya selalu berkomitmen taat hukum dan pemerintah. Namun ia enggan berkomentar terkait kemungkinan pertemuan membahas soal pembekuan aktivitas bagi perguruan silat yang berkali-kali berbuat aksi premanisme. Diketahui, dalam pertemuan di DPRD Jember beberapa waktu lalu, PSHT menjadi satu-satunya pihak yang menolak opsi sanksi bagi perguruan silat yang anggotanya berkali-kali terlibat aksi premanisme. Ia hanya meminta semua pihak mengedepankan prasangka positif.

Sikap berbeda disampaikan perguruan silat yang berada di bawah naungan NU, Pagar Nusa. Ketua Pagar Nusa Jember, Haji Fathurrozi menegaskan, pihaknya siap mendukung penuh soal pilihan sanksi pembekuan aktivitas bagi perguruan silat yang berulang kali melakukan aksi premanisme.

Fathurrozi mengakui, pembekuan organisasi merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Hukum dan HAM. Namun pemerintah daerah melalui Forkopimda bisa mengambil diskresi dengan mengeluarkan kebijakan pembekuan aktivitas suatu organisasi yang terbukti melakukan aksi premanisme. Hal itu harus dilakukan untuk menjamin perlindungan masyarakat. Sehingga pihaknya meminta Pemkab bisa bersikap tegas dalam menjaga perdamaian di Jember.(adp)