PASCA SETAHUN KULIAH DARING, MAHASISWA UNEJ ANGKATAN 2020 MULAI JALANI PTM TERBATAS

PASCA SETAHUN KULIAH DARING, MAHASISWA UNEJ ANGKATAN 2020 MULAI JALANI PTM TERBATAS

PASCA SETAHUN KULIAH DARING, MAHASISWA UNEJ ANGKATAN 2020 MULAI JALANI PTM TERBATAS

Universitas Jember (Unej) mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas pada Senin (11/10/2021). PTM ini merupakan yang pertama digelar di masa pandemi Covid-19. Pasca lebih dari setahun perkuliahan di Unej dilakukan secara daring.

Keputusan kuliah luring terbatas ini sesuai dengan Surat Edaran Ditjen Dikti Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022. Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Jember, Prof. Slamin, sosialisasi dan persiapan kegiatan PTM terbatas ini sudah dimulai sejak September lalu.

Slamin melanjutkan, PTM terbatas hanya diberlakukan bagi mahasiswa angkatan 2020. Pertimbangannya, mahasiswa angkatan 2020 belum pernah melakukan pembelajaran di kampus sejak pertama kali masuk. Selain itu, di semester 3 ini, merupakan dimulainya masa praktikum. Sementara rencana awal untuk memberlakukan PTM terbatas bagi mahasiswa angkatan 2021 batal. Alasannya, perkuliahan bagi mahasiswa di angkatan tersebut masih berupa teori atau pengantar yang bisa disampaikan dengan kuliah daring.

Dalam penerapan PTM terbatas, Slamin menjelaskan, pihaknya memberlakukan beberapa syarat dan ketentuan bagi mahasiswa, tenaga pengajar, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Mahasiswa sudah harus menjalani vaksinasi 2 dosis dan diminta menunjukkan surat kesediaan serta persetujuan orang tua/wali. Bagi mahasiswa dari luar Jember, harus menjalani swab test dan karantina selama 5 hari untuk memastikan kondisinya sehat.

Persyaratan serupa seperti vaksin dan surat kesediaan juga diberlakukan bagi dosen. Para dosen pun diminta untuk tetap siap menjalankan sistem hybrid, yakni perkuliahan daring & luring. Pihaknya telah meminta program studi dan fakultas untuk menawarkan mata kuliah yang bisa dan perlu dilakukan secara luring. Serta menyesuaikan dengan sumber daya yang ada di kampus, baik sumber daya manusia maupun sarana dan pra sarana dalam mendukung penerapan PTM terbatas ini.

Slamin mengatakan, protokol kesehatan juga terus diberlakukan secara ketat. Bahkan sebagai langkah antisipasi, pihaknya meminta seluruh fakultas melakukan pelaporan berjalannya PTM secara berkala kepada Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Covid-19 Unej. Koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Jember juga terus dilakukan. Jika nantinya terdapat kasus baru selama berjalannya PTM di lingkungan kampus atau jika di Jember kembali terjadi lonjakan, maka Rektor bisa sewaktu-waktu menghentikan PTM terbatas.

Dikonfirmasi terpisah, mahasiswa Unej menyambut baik pelaksanaan PTM terbatas. Seperti yang disampaikan Mahasiswa FEB Unej, Muhammad Zainur Risqi yang menilai hal tersebut sebagai respon baik kampus untuk membuat pembelajaran kembali ideal.

Zainur yang juga menjabat sebagai Ketua BEM FEB Unej itu mengungkapkan, ia mendapat beberapa keluhan tentang kurang efektifnya pembelajaran daring yang dilakukan. Seperti proses penyampaian materi yang tidak bisa maksimal dan peniadaan perkuliahan yang bersifat praktik. Ia berharap, PTM ini bisa berjalan dengan baik dan mampu mengantisipasi risiko yang ada. Agar tidak sampai terjadi lonjakan kasus akibat penerapan PTM terbatas di Unej.(rex)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B