Sejumlah negara merasakan krisis pangan, dampak dari ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Kedua negara berkonflik itu memang dikenal sebagai produsen sejumlah komoditas, mulai dari minyak hingga gandum. Meskipun Indonesia tidak terdampak secara langsung, namun beberapa komoditas ikut mengalami kenaikan. Salah satu bahan pangan yang naik yaitu gandum.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2021, biji gandum dari Ukraina berkontribusi sekitar 23 persen dari total volume impor gandum Indonesia. Terlebih, konsumsi pangan berbasis gandum di Indonesia dalam setahun tahun terakhir mengalami kenaikan. Hal itu sangat memungkinkan harga produk turunannya juga ikut naik, seperti roti dan mi.
Presiden Joko Widodo, pada Kamis (7/7/2022), mengingatkan jika harga gandum dunia saat ini sedang mengalami kenaikan. Indonesia setidaknya mengimpor 11 juta ton gandum per tahunnya. Sementara, beberapa negara yang bergantung pada gandum sebagai makanan pokok, sudah mengalami krisis pangan. Beruntungnya, Indonesia terbilang aman dalam stok pangan. Ia mengklaim, produksi beras saat ini mencukupi. Bahkan, dalam 3 tahun terakhir, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan berasnya sendiri.(rex)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.