Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mendorong peningkatan dialog dan silaturahmi antar dan intra umat beragama. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman saat menghadiri seminar kebangsaan bertema toleransi pada Senin (15/11/2021).

Seminar itu digelar oleh Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) Jember. Turut dihadiri oleh perwakilan Polres, Kementerian Agama serta masing-masing organisasi keagamaan yang ada di Jember.

Meski terkesan seremoni, namun menurut Gus Firjaun, dialog antar golongan dan umat beragama harus tetap rutin digelar. Tujuannya untuk mencegah adanya kemungkinan kesalahpahaman antar kelompok, serta mencegah timbulnya bibit-bibit radikalisme di Jember. Pemkab Jember juga berkomitmen untuk mendukung penuh kerja FKUB terkait anggarannya. Sebab, FKUB berperan membantu tugas pemerintah menjaga kerukunan di Jember.

Komitmen itu disambut baik oleh FKUB Jember. Ketua FKUB Jember, Dr. KH. Abdul Muis Sonhaji, mengaku selama 5 tahun terakhir, organisasinya nyaris berjalan tanpa ada dukungan anggaran dari Pemkab. Padahal, FKUB Jember menjalankan tugas negara, di antaranya rekomendasi untuk perizinan rumah ibadah.

Meski demikian, Ra Muis menyampaikan selama 5 tahun terakhir, FKUB tetap menjalankan fungsinya. Sejauh ini, potensi gesekan antar kelompok beragama di Jember, dinilai masih bisa dikendalikan dengan baik. Misalnya potensi protes dari warga sekitar dalam pendirian rumah ibadah, bisa tertangani dengan baik melalui dialog.

Ra Muis mencontohkan, seperti protes warga tentang pendirian gereja di Silo pada 2019 silam, serta di daerah Kaliwates pada tahun 2014. Begitu pula dengan warga Ahmadiyah yang jumlahnya cukup banyak di Jember, sejauh ini tidak ada konflik sosial yang mengemuka. Ia pun mengajak semua pihak termasuk dari kalangan swasta untuk turut berperan aktif dalam menggerakkan dialog antar kelompok agama demi menjaga kerukunan.(adp)