PT PLN (Persero) telah berupaya memulihkan listrik pasca Awan Panas Guguran (APG) gunung Semeru. Sebanyak 112 trafo atau gardu listrik yang ikut terdampak sudah dinyatakan pulih pada Selasa (7/12/2021). Hal tersebut disampaikan Manager Komunikasi & TJSL PLN UID Jatim, Fenny Nurhayati kepada K Radio.

Meski begitu, hingga Senin (13/12/2021), masih ada 615 rumah warga di Desa Supit Urang dan Desa Curah Kobokan yang belum bisa teraliri listrik. Hal itu dikarenakan kondisi instalasi yang rusak dan tidak memungkinkan untuk dialiri listrik. Selain itu, beberapa rumah di antaranya akan direlokasi ke tempat lain, karena kondisinya rusak parah.

Fenny menyampaikan, saat ini pihaknya terus menyisir rumah-rumah warga yang memungkinkan untuk dialiri listrik. Sedangkan untuk lokasi pengungsian di beberapa titik, aliran listrik dinyatakan normal. Pihaknya memastikan untuk melakukan percepatan dan pengoptimalan bagi warga terdampak untuk mendapatkan aliran listrik di posko pengungsian.

Pengoptimalan jaringan juga dilakukan salah satu provider atau operator telekomunikasi. Regional Group Head XL Axiata East Region, Dodi Ariyanto, menjelaskan bahwa provider telekomunikasi juga ikut terdampak APG gunung Semeru. Namun pihaknya segera memaksimalkan jaringan dan tidak sampai sehari berhasil normal. Tak hanya itu, untuk membantu kebutuhan jaringan bagi pengungsi maupun relawan, pihaknya memberikan bantuan berupa kartu gratis untuk kelancaran komunikasi.(rex)