Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa sejumlah saksi dan tersangka pada Kamis (21/1/2021). Penyidikan Ini terkait terkait kasus korupsi pengadaan bantuan sosial (bansos) wilayah Jabodetabek tahun 2020, di Kementerian Sosial. Kasus itu turut menjerat mantan Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara.

Salah satu yang diperiksa, yakni pengusaha muda yang juga Sekretaris Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia periode 2017-2020, Harry Sidabukke sebagai tersangka. Harry tiba di kantor KPK sekitar pukul 10.00 WIB dengan mobil tahanan.

Usai menjalani pemeriksaan selama hampir 7 jam, Harry akhirnya keluar dari lantai 2 ruang pemeriksaan, didampingi seorang penasehat hukumnya. Saat dikonfirmasi awak media, ia mengaku dicecar sebanyak 15 pertanyaan oleh penyidik. Namun, ia enggan menjelaskan lebih rinci terkait pertanyaan tersebut.

Sementara itu, Penasehat Hukum Harry, Heru Prayitno menyampaikan bahwa ini merupakan kali pertama kliennya diperiksa sebagai tersangka. Terkait materi pemeriksaan penyidik, kliennya dicecar seputar pengetahuan dan perkenalannya dengan Juliari. Serta menanyakan apakah kenal dengan tersangka lain dalam kasus bansos ini.

Heru menampik jika kliennya dikonfrontir dengan barang bukti yang sempat disita KPK, Menurutnya, kliennya lebih banyak didalami soal awal mula mengetahui proyek pengadaan bansos di Kemensos. Namun ia membenarkan jika kliennya sempat diambil sample suaranya oleh penyidik KPK sekitar 2 - 3 minggu lalu. Sample itu untuk dicocokkan dengan suara dari percakapan telpon yang berhasil disadap penyidik.(mrl)