Bendahara Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Siti Fatimah, Jumat (27/8/2021) memenuhi panggilan Satreskrim Polres Jember. Pemanggilan itu terkait dugaan korupsi dan penyalahgunaan kewenangan BPBD Jember dalam pengelolaan anggaran pemakaman pasien Covid-19. Dalam surat perintah lidik bernomor: 580/ VIII/ RES.3.3/ 2021 itu tertulis bahwa sumber anggaran tersebut dari BTT Covid-19 APBD Jember 2021.

Masih dalam surat yuang sama juga tertulis pemanggilan tersebut dalam rangka meminta keterangan dan dokumen. Sehingga dalam pemeriksaan yang dilakukan penyidik Satreskrim Polres Jember, Bendahara BPBD Jember, Sifa diminta untuk membawa sejumlah dokumen. Di antaranya dokumen surat perintah membayar, dokumen pembayaran honor pejabat dan petugas BPBD serta dokumen pembayaran honor petugas lain.

Ditemui usai pemeriksaan, Sifa mengaku datang sesuai jadwal pemanggilan, yaitu pukul 09.30 WIB. Ia menjalani pemeriksaan kurang lebih selama 2 jam di Ruang Penyidikan Unit IDIK II/Tipikor Satreskrim Polres Jember. Namun saat ditanya perihal detail pemeriksaan dan jumlah pertanyaan yang diajukan penyidik, ia enggan menjelaskan.

Sementara saat sejumlah wartawan mencoba mengonfirmasi Kasatreskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Aryawiguna, yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat. Menurut petugas piket Satreskrim Polres Jember, Muhammad Huzain Khofi, Komang sedang ada giat di luar.

Diketahui sebelumnya, Bupati beserta sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Jember ternyata mendapat honor sebagai anggota tim pemakaman jenazah Covid-19. Temuan ini diungkap oleh Panitia Khusus Covid-19 DPRD Jember. Serta ada dugaan tindakan korupsi terkait penyalahgunaan Wewenang Kepala BPBD Jember dalam pengelolaan anggaran pemakaman Pasien Covid-19 tersebut.(rex)