Melalui peringatan Compos Day pada Minggu (26/2/23), masyarakat diajak untuk melakukan aktivitas mengolah sampah organik rumah tangga secara serentak.

Nurul Hidayah atau Cak Oyong, Founder Kompos-in, kepada K Radio Senin (27/2/23) menyampaikan, pada tahun 2022 komposisi sampah organik mencapai 41,27% dan sumber sampah yang berasal dari Rumah Tangga sebesar 38,28%.

Padahal sampah tersebut dapat diolah langsung oleh rumah tangga menjadi kompos, mengingat hampir disetiap rumah tangga membutuhkan kompos untuk tanaman hias atau tanaman pangan.

Cak Oyong bilang, masyarakat yang ingin membuat kompos sendiri di rumah bisa memperhatikan beberapa tips berikut.  Pertama tempat, yaitu seberapa luas area yang bisa digunakan untuk membuat kompos. Jika luas bisa membuat lubang atau bangunan bata. Namun jika lahannya sempit cukup menggunakan gerabah, ember bekas cat atau karung bekas. Bisa juga dengan membuat lubang resapan Biopori.

Kedua waktu, jika mempunyai waktu cukup luang bisa membuat kompos menggunakan berbagai macam cara.

Cak Oyong mengatakan, dengan membuat kompos sendiri bisa menekan krisis iklim dan pemanasan global. Manfaat lainnya, kompos yang dihasilkan bisa langsung digunakan sebagai pupuk tanaman di rumah. Selain itu juga bermanfaat bagi makhluk hidup karena kompos terbuat dari bahan organik seperti buah dan dedaunan. Terlebih lagi bisa dikembangkan sebagai usaha.

Sampah di Kabupaten Jember perharinya sekitar 1.270 ton.  Sekitar 40% - 60% diantaranya adalah sampah organik. Jika masyarakat mau mengelolah sampah organiknya menjadi kompos, eco enzyme, ataupun budidaya maggot, hal ini akan sangat membantu mengurangi timbunan sampah organik di Tempat Penimbunan Sampah (TPA).

Ia berharap, semakin banyak masyarakat yang mau membuat kompos di rumah masing-masing. Karena dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.(put)