Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat pertumbuhan ekonomi Jember sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi - 2,98%. Ini sebagai dampak pandemi Covid-19. Selain itu, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jember tahun 2020 juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Berdasarkan series agregatnya, PDRB Kabupaten Jember atas dasar harga berlaku pada tahun 2019 dan 2020 masing-masing sebesar Rp 77.225,71 miliar dan Rp 76.039,98 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Jember, Hendy Siswanto memproyeksikan pembangunan infrastruktur untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Jember ke depan. Ia mencanangkan pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 800 km. Namun tak dipungkiri, proyek yang membutuhkan anggaran hingga Rp 1 triliun itu harus menunggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember 2021. Sehingga, iapun menargetkan, pembahasan APBD Jember 2021 bisa selesai secepatnya.  Dengan adanya pembangunan infrastruktur, diharapkan perputaran uang di Jember semakin cepat.

Selain itu, Hendy juga mulai menggagas rencana pemindahan pusat Pemerintahan Kabupaten Jember. Ia mengatakan bahwa gagasan itu merupakan bagian dari pembuatan icon serta wajah Jember. Karena baginya, sampai saat ini Jember belum memiliki wajah dan identitas.

Hendy melanjutkan, pihaknya masih melakukan kajian terkait rencana pemindahan lokasi pusat pemerintahan Jember. Jika nantinya sudah selesai, maka baru bisa dieksekusi. Terkait lokasi, Hendy menyasar wilayah Bintoro, Kecamatan Patrang dan beberapa lahan yang menjadi aset Pemerintah Kabupaten Jember. Sehingga, tidak perlu membeli lahan untuk pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Jember ini.(rex/nga)