Harga cabai rawit kembali melonjak naik, pantauan harga di seluruh pasar Kabupaten Jember, Rabu (15/3/23) menunjukan harga terendah berada di Rp 70.000 dan tertinggi mencapai Rp 80.000 per kilogram. Disperindag mengandalkan program pembagian 150 ribu bibit cabai oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) untuk menekan harga cabai.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember Bambang Saputro mengatakan, menjelang Bulan Ramadan permintaan cabai terus naik. Akibatnya harga pun ikut naik karena pasokan di pasar terbatas.
Bambang berharap, dalam waktu dekat bantuan bibit cabai yang disalurkan melalui Dinas TPHP pada Bulan Desember lalu kepada masyarakat di tiga kecamatan kota dapat segera dipanen. Sehingga masyarakat tidak perlu repot-repot membeli cabai di pasar.
Sementara itu, petani cabai di Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Mulyadi mengaku tanaman cabainya rusak karena terkendala cuaca yang tidak menentu.
Ia mengatakan, sejak tahun lalu intensitas hujan terlalu tinggi. Akibatnya tanaman mudah terkena cacar dan jamur fusarium sehingga cabainya mudah rontok dan membusuk.
Ia juga mengeluhkan mahalnya harga pupuk dan insektisida. Selain mahal, pupuk juga susah didapatkan. Mulyadi mengaku untuk luas lahan tanam satu hektar, modal yang dibutuhkan sebesar Rp 30 juta, dan jumlah tersebut masih belum kembali.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.