Mengundurkan diri dari pekerjaan dan memilih menjadi pengusaha mungkin terdengar menakutkan bagi sebagian orang. Ketidakpastian dan kendala permodalan seringkali menjadi halangan bagi seseorang yang ingin mendirikan bisnisnya sendiri. Namun ada beberapa orang yang berani memutuskan berhenti dari pekerjaannya untuk merintis usaha.

Salah satunya Ardhian Hadi atau yang akrab disapa Ian. Pemuda asal Jember ini memilih berhenti sebagai karyawan di salah satu perusahaan di ibu kota untuk membuka rumah makan bernama Mursida yang ia rintis sejak tahun 2020. Mengusung tema makan murah namun aestetik, dengan alat makan serba kayu, Ian berhasil menjadikan Mursidah menjadi tempat makan favorit anak muda di Jember.

Kepada Kradio, Rabu (4/1/2023) ia menceritakan, keputusannya untuk menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, banyak perubahan termasuk culture shock. Ia mencontohkan jika bekerja di perusahaan, tujuan atau goals sudah ditentukan, karyawan tinggal mengerjakan 1 bidang pekerjaan saja. Berbeda dengan usaha sendiri, menurutnya semua ditentukan sendiri seperti frameworks, goals dan market research. Pengambilan keputusan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pribadi.

Ian juga bercerita tentang suka duka merintis bisnis. Menurutnya jika menjadi pengusaha lebih bebas dan fleksibel dalam menentukan semua hal. Selain itu, kesempatan belajar mengenai product , human resource dan budgeting terbuka luas. Sedangkan dukanya, karena banyak yang harus dikerjakan dan difokuskan maka harus bisa menentukan time blocking, konsisten dalam hal waktu dan harus lebih disiplin. Selain itu juga harus terbiasa untuk mengambil keputusan cepat.

Ian juga membagikan tips bagi yang ingin menjadi pengusaha. Menurutnya yang terpenting ketika memulai usaha, harus dilakukan research lebih dulu. Baik mengenai tempat, harga, produk bahkan taste produk. Harus sedetail mungkin sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Setelah research, para pemula harus punya visi misi agar bisa menentukan hal selanjutnya, seperti branding usaha. Ian juga menyarankan, harus punya mentor dan sesorang yang bisa menjadi panutan bisnis agar bisa berbagi dan terus terinsipirasi serta tetap semangat menjalani usaha. Terakhir, kesiapan diri secara mental dan fisik, karena akan ada banyak kendala yang dihadapi. (ibl)