Angka stunting menjadi salah satu masalah yang harus ditekan oleh Kabupaten Jember. Berbagai upaya pun mulai dilakukan, seperti pencegahan pernikahan dini hingga penambahan gizi ibu hamil dan balita. Selain itu, pemerintah juga mengajak masyarakat menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Suprihandoko.

Lewat program pelayanan gratis pemasangan MKJP dalam rangka menyukseskan Program Nasional pelayanan KB serentak se-Indonesia, menurut Suprihandoko, Kabupaten Jember menduduki peringkat pertama se Jawa Timur. Ada sebanyak 2.775 aseptor di wilayahnya yang telah dipasangkan dan angka tersebut merupakan capaian tertinggi di Jawa Timur.

Suprihandoko melanjutkan, MKJP diklaim memiliki tingkat keefektifan yang tinggi serta tingkat kegagalan yang rendah. Selain itu, komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain.  Sehingga, program MKJP ini efektif dalam pencegahan stunting, karena menjadi salah satu upaya dalam pengaturan angka kelahiran.

Sebelumnya, dalam program KB Nasional Sejuta Akseptor, sebanyak 11.668 masyarakat Jember mengikutinya. Angka tersebut menempati peringkat ketiga se-Jawa Timur. Khusus dalam pemasangan MKJP, Jember menempati peringkat pertama dalam cakupan akseptornya.(rex)